BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan
merupakan lembaga yang salah satu kegiatannya adalah memberikan layanan
peminjaman koleksi bahan pustaka baik untuk dibaca ditempat maupun untuk dibawa
pulang. Penyediaan sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang
penting karena dapat menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara optimal
sehingga tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat terlaksana.
Menurut Moenir yang dikutip oleh Nurbiyanti (2009:10-11), ”Sarana dan prasarana
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sarana dan prasarana fisik dan sarana dan
prasarana non fisik
Dalam
upaya mendukung pelaksanaan pelayanan yang prima maka perpustakaan sebagai
institusi yang bergerak dibidang jasa perlu memperhatikan peralatan dan
perlengkapan yang diperlukanguna mewujudkan pelayanan dengan fungsi yang prima
dan memuaskan. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang sarana dan
prasarana yang mendukung tersedianya perpustakaan yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di
atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan sarana,prasarana, alat dan bahan?
2. Apa
saja sarana dan prasarana di perpustakaan?
3. Apa-apa
saja klasifikasi sarana,prasaranadan alat serta bahan perpustakaan?
C. Tujuan Penulisan
- Mengetahui pengertian sarana,prasarana, alat dan bahan
- Mengetahui apa saja sarana dan prasarana di perpustakaan
- Mengetahui bentuk (gambar) sarana,prasarana, bahan serta alat perpustakaan
- Mengetahui klasifikasi sarana,prasarana bahan serta alat perpustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian
a.
Pengertian
sarana
Sarana
menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang dapat dipakai,
propaganda capai maksud atau tujuan, alat media, syarat, upaya dan sebagainya.
Pengertian sarana tersebut juga ditunjang oleh pendapat dari Winarno Surakhmad,
beliau mengemukakan bahwa sarana adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
mencapai suatu tujuan.
Sementara
menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun
2007 , sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
Sedangkan menurut Daryanto, sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. Misalnya : ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Jadi
dapat disimpulkan dari beberapa pendapat diatas, bahwa yang dimaksud dengan
sarana adalah perlengkapan secara langsung untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.
b.
Pengertian
Prasarana
Menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007,
prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.
Sedangkan menurut Daryanto, prasarana secara etimologis (arti kata) berarti
alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya : lokasi
atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya.
Prasarana menurut Winarno Surakhmad adalah segala sesuatu yang dapat menunjang
terlaksananya suatu kegiatan. Jadi dapat disimpulkan prasarana adalah segala
perlengkapan dasar untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
c.
Pengertian
Alat
Menurut Wikipedia, Alat atau Perkakas
(Inggris: tools) adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita sehari-hari.
d.
Pengertian
Bahan
Menurut wikipedia, bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang
dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
B.
Sarana dan prasarana dalam perpustakaan
Pada saat membahas tata ruang sebuah perpustakaan maka
tidak terpisahkan dengan pembahasan aspek peralatan dan perlengkapan yang akan
digunakan perpustakaan tersebut. Penataan ruang perpustakaan yang memenuhi
syarat estetika yang nyaman dan baik harus didukung oleh peralatan dan
perlengkapan yang ergonomis. Meskipun tata ruangnya bagus namun bila dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan perlengkapan yang tidak sesuai, maka tujuan
penataan ruang untuk mewujudkan ruangan yang fungsional tidak akan tercapai.
Demikian pula sebaliknya, apabila perlengkapan yang dipakai tidak sesuai dengan
desain tata ruangnya maka pengguna tidak merasa nyaman berada didalam
perpustakaan.
Dalam memilih atau membeli peralatan dan perlengkapan
ruang perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu berkaitan
dengan bahan, desain, warna, bentuk dan konstruksi serta dana yang tersedia. Misalnya
perlu pertimbangan yang matang ketika memilih bahan peralatan dan perlengkapan
yang terbuat dari kayu atau logam karena kedua jenis bahan tersebut
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk perlengkapan yang berbahan kayu kelebihannya adalah
mudah diperoleh dimanapun, memiliki banyak aspek dekoratif, dan mudah
diperbaiki bila terjadi kerusakan, sedangkan kekurangan perlengkapan berbahan
ini antara lain daya tahan kurang, mudah terbakar dan harganya mahal untuk kayu
yang berkualitas baik.
Pada perlengkapan yang berbahan logam kelebihannya adalah
mudah dibongkar dan kurang dekoratif, sedangkan kekurangannya adalah mudah
berkarat. Berkaitan dengan desainnya, maka perlengkapan perpustakaan sebaiknya
sederhana, mudah dibersihkan, ergonomis dan fungsional, adapun bentuk tepi dan
ujung perlengkapan sebaiknya tumpul dan konstruksinya kuat. Demikian pula dengan warna perlengkapan, harus serasi
dengan warna ruangan dan memperhatikan sifat warna yang akan dipakai.
Penyediaan
sarana dan prasarana di perpustakaan merupakan hal yang penting karena dapat
menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan secara optimal sehingga tugas dan
fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat terlaksana. Menurut Moenir yang
dikutip oleh Nurbiyanti (2009:10-11), ”Sarana dan prasarana dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sarana dan prasarana fisik dan sarana dan prasarana non
fisik”.
Dari
uraian jenis sarana dan prasarana di atas, di dalam penelitian ini yang
dimaksud sarana dan prasarana fisik yaitu segala sesuatu yang berupa benda atau
yang dibendakan yang mempunyai peranan untuk memudahkan usaha seperti gedung
dan ruangan perpustakaan, koleksi perpustakaan dan layanan perpustakaan.
Sedangkan sarana dan prasarana non fisik dalam penelitian ini seperti
kenyamanan ruangan perpustakaan meliputi penataan ruangan, temperatur ruangan,
ventilasi udara, serta pencahayaan.
Perpustakaan merupakan lembaga yang salah satu
kegiatannya adalah memberikan layanan peminjaman koleksi bahan pustaka baik
untuk dibaca di tempat atau untuk dibawa pulang. Dalam upaya mendukung
pelaksanaan pelayanan yang prima maka perpustakaan sebagai institusi yang
bergerak dibidang jasa perlu memperhatikan peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan guna mewujudkan kondisi prima atau memuaskan tersebut. Peralatan dan
perlengkapan yang ada diperpustakaan disediakan selain untuk mendukung kegiatan
rutin para staf perpustakaan juga berguna untuk memberikan pelayanan yang prima
kepada pengguna perpustakaan, oleh karena itu, desain peralatan dan
perlengkapan yang ada di perpustakaan perlu dirancang secara khusus karena
terdapat perbedaan dengan peralatan kantor pada umumnya. Dengan kata lain,
sebuah perpustakaan harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
dengan kondisi ruangan dan tujuan yang ingin dicapainya.
Sarana dan prasarana dalam perpustakaan meliputi:
1.
Gedung/Ruangan perpustakaan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang
sepenuhnya diperuntukkan bagi seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung
apabila merupakan bangunan besar dan permanent, terpisah
dari gedung lain sedangkan apabila hanya menempati sebagian dari sebuah gedung atau hanya
sebuah bangunan (penggunan ruang kelas), relatif kecil
disebut ruangan perpustakaan.
2.
Perabot perpustakaan
Menurut (Pawit dan Yaya,2005:103-117) Perabot
perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang digunakan
dalam proses pelayanan pemakai perpustakaan dan merupakan kelengkapan yang
harus ada untuk terselenggaranya perpustakaan.Yang termasuk dalam perabot/perlengkapan
perpustakaan antara lain:
a.
Rak
buku
Ada tiga macam rak buku yang perlu disediakan oleh perpustakaan
sekolah yakni:
a) Rak buku satu muka
Rak
buku satu muka merupakan rak yang digunakan untuk menempatkan buku dengan
posisi satu hadap yang biasanya ditempatkan membelakangi dinding ruangan.
Tinggi rak : 185 cm terdiri dari 4
papan rak atau lebih
Lebar 100cm
Dalam 20-21 cmuntuk rak buku biasa atau 25 cm untuk
buku-buku referensi
b)
Rak
buku dua muka
Rak
buku dua muka merupakan rak yang berfungsi untuk meletakkan buku dengan kedua
sisinya diisi dengan buku.
Tinggi: 185 cm
Lebar 100 cm
Dalam 40cm (untuk menyimpan buku dari dua muka)
c)
Rak
buku rendah
Tinggi : 130 cm terdiri atas 4 papan rak
Lebar 100 cm
Dalam 20-21 cm
b. Rak Majalah
a)
Rak
majalah bentuknya seperti setengah trapesium
Ukurannya sebagai berikut :
Tinggi 150 cm
Lebar 95 cm
Dalam 43 cm
Tebal papan 2 cm
b)
Rak
majalah dengan laci penyimpanan
Tinggi 150 cm
Lebar 95 cm
Dalam 50 cm
c. Lemari Katalog
Lemari katalog merupakan lemari tempat penyimpanan
kartu-kartu katalog yang terbuat dari kayu atau besi. Di indonesia lemari
katalog kebanyakan terbuat dari kayu lemari katalog merupakan lemari khusus,
didalamnya terdiri dari laci-laci kecil yang masing-masing disiapkan untuk
menyimpan kartu-kartu katalog. Untuk menjaga kartu-kartu tetap berada pada
tempatnya, laci katalog dilengkapi dengan lidi besi atau kawat kecil yang
ditusukkan mulai dari bagian depan hingga kebelakang laci. Lidi besi tersebut
nantinya dimasukkan pada lubang yang ada pada kartu katalog. Agar mudah dalam
mengambil atau memasukkan kartu-kartu katalog baru, lidi besi dipasang bersama
alat yang membuat lidi mudah dibuka dan dipasang kembali, lidi besi dapat
diikat dengan mur ke ujung belakang laci.
Ukuran lemari katalog adalah sebagai berikut :
a)
Ukuran
lemari :
Tinggi 140 cm (termasuk kakinya)
Lebar 87 cm
Dalam 45 cm
Tebal 2,5 cm
b)
Ukuran
laci
Panjang 40 cm
Lebar 15 cm (disesuaikan dengan ukuran katalog 7,5 cm x
12 cm)
Tinggi 10,5 cm (sesuai dengan tinggi kartu katalog 7,5
cm)
Tebal papan 1 cm
Mengenai berapa jumlah laci yang dibutuhkan disesuaikan
dengan kebutuhan. Namun demikian, untuk perpustakaan sekolah kebutuhan laci
katalog antara 9- 12 buah laci.
d. Meja Sirkulasi (meja tempat peminjaman)
Meja
sirkulasi merupakan meja yang digunakan sebagai tempat untuk meminjam dan
mengembalikan buku. Biasanya terbagi 2 meja tempat peminjaman buku dan meja
tempat pengembalian buku. Ada juga meja sirkulasinya digabung, sesuai dengan
kebutuhan.
e. Meja dan Kursi Baca
meja
dan kursi baca merupakan meja dan kursi yang digunakan untuk membaca buku di
dalam perpustakaan.
a)
Meja
baca
Tinggi 75 cm
Lebar 230 cm
Dalam 100 cm
b)
Kursi baca
Tinggi 45 cm
Lebar 45 cm
Dalam 45 cm
f. Meja Kerja Pegawai atau Petugas
Meja
kerja pegawai adalah meja yang digunakan oleh para pegawai untuk bekerja di
dalam perpustakaan, misalkan untuk proses pelabelan buku, meja kepala bidang,
dan lain-lain.
a)
Meja
kerja
Tinggi 75 cm
Lebar 115 cm
Dalam 70 cm
Lebar laci 40-45 cm
b) Meja tik
Meja
tik yaitu meja yang digunakan untuk menempatkan mesin tik. Mesin tik biasanya
digunakan untuk menulis label buku dan kantong buku.
Tinggi 75 cm
Lebar 100 cm
Dalam 50 cm
g. Rak Surat Kabar
Rak
surat kabar digunakan untuk menempatkan koleksi surat kabar yang berkala,
biasanya dalam satu rak terdiri dari berbagai macam surat kabar dengan skala
pertahunnya.
Tinggi 77 cm
Lebar 100 cm
Dalam 70 cm
h. Rak Kamus dan Atlas
rak
kamus dan atlas digunakan untuk menempatkan kamus dan atlas pada satu tempat
tertentu di perpustakaan.
Tinggi 120 cm (tinggi keseluruhan)
Tinggi rak 80 cm
Tinggi kaki 40 cm
Lebar 56 cm
Dalam 42 cm
Tebal papan 2 cm
i. Papan Pengumuman
papan
pengumuman digunakan sebagai tempat mengumumkan atau memberitahukan sesuatu
baik kepada pengunjung perpustakaan atau pegawai perpustakaan.
Tinggi keseluruhan 170 cm
Tinggi papan 120 cm
Tinggi kaki 50 cm
Lebar 100 cm
j. Tempat Penitipan Barang
Tinggi rak 175 cm
Panjang 200 cm
Lebar 40 cm
k.
buku pengunjung
buku
yang digunakan untuk mengetahui identitas pengunjung.
3.
Peralatan perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah alat yang dipergunakan staf
dan pustakawan untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga kegiatan didalam
perpustakaan berjalan secara optimal dalam menjalankan fungsinya.
Menurut Ibrahim (2008:155-154) peralatan perpustakaan sekolah
ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan
habis pakai adalah peralatan yang reltif cepat habis.
Sedangkan peralatan yang tahan lama adalah peralatan yang
dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relatif lama.
a.
peralatan
habis pakai
1)
Potlot
2)
potlot
warna
3)
kertas
tipis untuk mengetik, membuat label buku, kantong buku, dan slip tanggal.
4)
Kertas
manila untuk membuat kartu katalog, kartu buku, dan kartu peminjaman.
5)
Formulir
pendaftaran
Formulir
pendaftaran digunakan untuk mendaftar sebagai anggota perpustakaan
6)
Kertas
bergaris untuk mencatat sesuatu
7)
Buku
catatan
8)
Blangko
surat
9)
Amplop
bermacam-macam ukuran
Digunakan
untuk mengirim surat atau undangan resmi dari perpustakaan
10) Buku inventaris bahan-bahan pustaka
Digunakan
untuk mencatat data inventaris dari perpustakaan.
11) Karbon
Digunakan
sebagai tinta atau penimbul tulisan di mesin tik.
12) Kertas marmer
13) Kertas stensil
14) Buku induk peminjaman
15) Kartu anggota
16) Tinta
17) Tinta gambar
18) Tinta stensil
19) Tinta stempel
20) Penghapus potlot
21) Penghapus tinta
22) Penghapus mesin ketik
23) Tali
24) Karet
Digunakan
untuk mengikat kartu peminjaman buku
25) Pita
26) Kawat
Untuk
menyusun kertas katalog
27) Paku bermacam-macam ukuran
28) Lem perekat cair dan kental
Untuk
merekatkan kartu peminjaman buku
29) Kertas perekat
30) Kwitansi
31) Jepitan kertas
32) Kapur tulis
33) Kapur barus
34) Benang
35) Jarum
36) Spidol
37) Obat pencegah hama/jamur buku
b.
peralatan tahan lama
1)
mesin
ketik
2)
mesin
stensil
3)
mesin
hitung
4)
keranjang
sampah
5)
kotak
surat
6)
jam
dinding
7)
pisau
8)
gunting
9)
pelubang
kertas
10) penggaris
11) bantal stempel
12) berkas jepitan
13) stempel huruf
14) stempel tanggal
15) stempel angka
16) stempel inventaris perpustakaan sekolah
17) daftar klasifikasi
18) daftar buku atau katalog buku
19) papan tulis
20) papan pengumuman
21) mesin pengikat kertas
22) penjepret kawat(stepler)
23) palu
24) sapu
25) kemoceng
26) alat pemadam kebakaran
27) alat semprot memberantas hama buku
28) ember
29) lampu
30) toilet
Menurut (Soetminah,1991:20) yang termasuk peralatan dalam
perpustakaan:
a) Mesin ketik
b) Komputer
c) Alat baca mikro
d) Dan lain-lain
4. Penerangan, Ventilasi serta pengamanan
a. Penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi
penurunan gairah membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menghindari sinar matahari langsungserta memilih jenis
yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan,
misalnya :
a) lampu pijar : memberikan cahaya setempat
b) lampu TL/PL/Fluorescent : memberikan cahaya yang
merata
c) lampu sorot ; memberi cahaya yang terfokus pad obyek
tertentu
b. Ventilasi dalam perpustakaan harus diperhatikan selain
untuk petugas juga diperlukan untuk bahan pustaka. Ada 2 macam sistem ventilasi :
a) Ventilasi pasif
Ventilasi yang didapat dari alam caranya membuat lubang
angin atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan arah
angin lokal. Luas lubang angin atau jendela diusahakan
sebanding persyaratan dan fasilitas ruang (10 % dari luas ruang yang
bersangkutan). Bila menggunkan ventilasi pasif seperti
ini sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat jendela demi keamanan koleksi dan
terhindar dari sinar matahari langsung.
b) Ventilasi aktif
Ventilasi aktif adalah menggunakan sistem penghawaan
buatan yaitu menggunakan AC. Karena temperatur dan kelembaban ruang perpustakaan yang
kontans maka dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti
koleksi langka, pandang dengan dan computer.
Sedangkan
dari sumber lain (internet) didapat bahwa sarana dan prasarana terdiri dari:
1. Gedung
perpustakaan merupakan salah satu sarana dan prasarana perpustakaan yang mutlak
perlu ada sebab perpustakaan tidak mungkin digabungkan dengan unit kerja
lainnya di dalam satu ruangan. Membangun perpustakaan sama halnya dengan
membangun gedung perpustakaan seperti yang dinyatakan Sulistyo-Basuki yang
dikutip oleh Lasa (2005:147), ”Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian
sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku
dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual”. Dari uraian tersebut jelas bahwa suatu
perpustakaan merupakan bagian dari gedung. Gedung dibangun untuk menyimpan
koleksi dan menatanya dengan tata susunan tertentu agar mudah digunakan oleh
pemakai.
1.
Dalam
membangun gedung perpustakaan ada beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan. Menurut Sutarno (2006:80-81), aspek yang perlu diperhatikan pada
unsur gedung adalah:
a.
Lokasi, harus di tempat yang mudah dan ekonomis didatangi masyarakat
pemakainya.
b.
Luas tanah (jika perpustakaan menempatkan gedung tersendiri), diusahakan cukup
menampung bangunan gedung, dengan kemungkinan perluasan dalam kurun waktu 10-15
tahun mendatang.
c.
Luas gedung atau ruangannya harus cukup menampung ruang koleksi bahan pustaka,
ruang baca dengan kapasitas minimal 10 % dari jumlah masyarakat yang akan
dilayani, ruang layanan, ruang kerja pengolahan dan administrasi.
d.
Ruangan-ruangan lain yang diperlukan, seperti gudang dan kamar kecil.
e.
Konstruksi, mencakup aspek kekuatan dan pengamanan.
f.
Cahaya di dalam ruang harus tenang.
g.
Kesejukan di dalam ruangan dan pertukaran udara/ ventilasi harus baik.
h.
Lingkungan yang tenang.
i.
Tempat parkir kendaraan secukupnya.
j.
Taman, dan lain-lain.
Berdasarkan
aspek-aspek di atas, menciptakan suatu gedung perpustakaan tidaklah sesederhana
yang dibayangkan. Keberadaan gedung perpustakaan tidak hanya diperuntukkan
hanya sekedar tempat koleksi, tetapi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan
perpustakaan.
Jika
diperhatikan dari aspek unsur gedung di atas, lokasi gedung perpustakaan merupakan
hal pertama yang perlu diperhatikan. Dalam perencanaan gedung, pemusatan lokasi
gedung perpustakaan sebaiknya diperhatikan bagi setiap perguruan tinggi sebab
sangat dianjurkan perpustakaan perguruan tinggi tersebut berada di dalam satu
lingkungan universitas yang mudah dijangkau dari segala arah. Jika hal tersebut
tidak memungkinkan, misalnya jarak antara fakultas dengan perpustakaan cukup
jauh maka adanya perpustakaan fakultas sangat dianjurkan. Hal ini dapat
mempengaruhi keinginan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan. Oleh karena
itu dalam penempatan perpustakaan perlu dipilih lokasi yang strategis.
- Sarana dan prasarana Ruang Perpustakaan
Dalam
membangun perpustakaan, setelah adanya gedung perpustakaan unsur lainnya yang
perlu dimiliki adalah ruang perpustakaan. Ruang perpustakaan pada dasarnya
disediakan untuk koleksi, pengguna, staf atau pegawai (pustakawan), dan
keperluan lainnya. .
Menurut
Sjahrial-Pamuntjak (2000:18), pada dasarnya setiap perpustakaan, besar ataupun
kecil memerlukan ruangan yang berikut:
1.
Ruangan untuk menyimpan buku, majalah dan bahan rekaman lain
2.
Ruangan untuk membaca
3.
Ruangan untuk mengadakan administrasi peminjaman
4.
Ruangan kerja untuk pegawai
5.
Ruangan kantor kepala perpustakaan
Adapun
pembagian persentase yang diberikan untuk ruang-ruang tersebut menurut Soedibyo
(1987:148), alokasinya sebagai berikut:
1.
25 % untuk keperluan pemakai
2.
50 % untuk keperluan koleksi
3.
25 % untuk keperluan ruang kerja petugas
Sedangkan
pembagian persentase lainnya dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman
(Depdiknas,2004:126), yaitu:
Untuk
perpustakaan dengan sistem terbuka maupun sistem tertutup:
1.
Area untuk koleksi 45 %
2.
Area untuk pengguna 25 %
3.
Area untuk staf 20 %
4.
Area untuk keperluan lain 10 %
Dari
uraian mengenai pembagian persentase di atas, area koleksi memiliki persentase
yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perpustakaan sebaiknya
memiliki jumlah koleksi yang cukup banyak sehingga kebutuhan informasi pengguna
dapat terpenuhi.
Dalam
memsarana dan prasaranai ruangan perpustakaan perlu diperhatikan fungsi dan
jenis kegiatan di ruangan tersebut. Menurut Soedibyo (1987:156-157), perincian
perlengkapan untuk ruangan:
1.
Ruang administrasi, diperlukan meja dan kursi-meja, meja dan kursi khusus untuk
pengetik; mesin tik, almari, filing cabinet.
2.
Ruang pelayanan teknis, memerlukan meja dan kursi petugas (sesuai dengan
jumlahnya); almari, kereta buku, almari katalog, filing cabinet.
3.
Gudang, diperlukan almari, rak buku.
4.
Ruang penjilidan dan penggandaan. Untuk penjilidan diperlukan alat pemotong
kertas, alat penjilid, alat press, gunting, dan lainnya. Untuk penggandaan
diperlukan mesin stensil, meja dan kursi petugas, almari, alat fotocopy.
Sarana
dan prasarana yang disediakan untuk tiap ruangan tentu saja berbeda-beda.
Ruangan disarana dan prasaranai sesuai kebutuhan kegiatan yang dilakukan di
ruangan tersebut sehingga kegiatan di perpustakaan menjadi lebih efisien dan
efektif.
2.7.2.1
Sarana dan prasarana Ruang Baca
Pada
dasarnya suatu perpustakaan besar ataupun kecil memerlukan suatu ruangan yang
perlu disediakan yaitu ruang baca. Suatu perpustakaan yang menggunakan sistem
layanan terbuka atau open access ruang baca sangat diperlukan. Hal ini
dikarenakan si pengguna dapat melihat dan memeriksa sendiri koleksi
perpustakaan sesuai dengan yang dicarinya atau tidak maka si pengguna
membutuhkan ruang baca untuk membaca sebelum meminjam koleksi tersebut.
Sebagian
besar ruangan perpustakaan digunakan sebagai ruang koleksi sehingga ruang baca
biasanya berdekatan dengan ruang koleksi. Hubungan antar ruangan ini perlu
diperhatikan karena dapat mempermudah pengguna dalam memanfaatkan koleksi.
Kenyamanan
ruang baca sangat penting karena dapat membuat pembaca merasa betah berada di
dalamnya. Letak ruangan sebaiknya tidak di daerah yang ramai karena dapat
mengganggu pembaca. Selain itu perabotan yang digunakan juga harus bisa
memberikan kenyamanan. Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:26), ”Meja ruang baca
yang cukup untuk empat orang pembaca berukuran 100 x 150 cm. Kursi dengan
tinggi 45 cm sudah memenuhi syarat. Jika di bawah tiap-tiap kakinya dipasang
karet, maka akan tercegahlah bunyi penyeretan kursi”. Sedangkan ukuran meja dan
kursi baca untuk satu orang menurut Yusuf dan Yaya (2007:111-112), ”Meja baca
ukuran tinggi 75 cm, lebar 230 cm, dan dalam 100 cm. Kursi baca berukuran
tinggi 45 cm, lebar 45 cm, dan dalam 45 cm”.
Berdasarkan
kedua ukuran di atas, apapun bentuk maupun ukuran perabotan yang digunakan
haruslah sesuai dengan kebutuhan sebab setiap perpustakaan memiliki kebutuhan
yang berbeda-beda. Perabotan dipilih sesuai dengan luas ruangan, jumlah
pembaca, dan sebagainya.
C. Klasifikasi Sarana
- Rak buku
- Rak majalah
- Lemari katalog
- Meja sirkulasi
- Meja dan kursi baca
- Meja kerja pegawai atau petugas
- Rak surat kabar
- Rak kamus dan atlas
- Papan pengumuman
- Tempat penitipan barang
- Ventilasi
- Toilet
D. Klasifikasi
Prasarana
- Gedung
- Ruangan-ruangan dalam perpustakaan
E. Klasifikasi Alat dan
Bahan
- Peralatan sekali pakai
- potlot
- potlot warna
- kertas tipis untuk mengetik, membuat label buku, kantong buku, dan slip tanggal.
- Kertas manila untuk membuat kartu katalog, kartu buku, dan kartu peminjaman.
- Formulir pendaftaran
- Kertas bergaris untuk mencatat sesuatu
- Buku catatan
- Blangko surat
- Amplop bermacam-macam ukuran
- Buku inventaris bahan-bahan pustaka
- Buku inventaris bahan-bahan perpustakaan
- Karbon
- Kertas marmer
- Kertas stensil
- Buku induk peminjaman
- Kartu anggota
- Tinta
- Tinta gambar
- Tinta stensil
- Tinta stempel
- Penghapus potlot
- Penghapus tinta
- Penghapus mesin ketik
- Tali
- Karet
- Pita
- Kawat
- Paku bermacam-macam ukuran
- Lem perekat cair dan kental
- Kertas perekat
- Kwitansi
- Jepitan kertas
- Kapur tulis
- Kapur barus
- Benang
- Jarum
- Spidol
- Obat pencegah hama/jamur buku
- peralatan tahan lama
- mesin ketik
- mesin stensil
- mesin hitung
- keranjang sampah
- kotak surat
- jam dinding
- pisau
- gunting
- pelubang kertas
- penggaris
- bantal stempel
- berkas jepitan
- stempel huruf
- stempel tanggal
- stempel angka
- stempel inventaris perpustakaan sekolah
- daftar klasifikasi
- daftar buku atau katalog buku
- papan tulis
- papan pengumuman
- mesin pengikat kertas
- penjepret kawat(stepler)
- palu
- sapu
- kemoceng
- alat pemadam kebakaran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Winarno
Surakhmad, beliau mengemukakan bahwa sarana adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang dapat menunjang
terlaksananya suatu kegiatan.
Sarana
dan prasarana dalam perpustakaan meliputi: gedung/ruang perpustakaan, perabot
perpustakaan, peralatan perpustakaan, penerangan dan ventilasi. Sarana dan prasarana
terdiri dari gedung,peralatan, bahan perlengkapan perpustakaan.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut:
1.
Kepada pustakawan atau petugas perpustakaan hendaknya memperhatikan
sarana dan prasarana dalam perpustakaan seperti dalam pemilihan perabotan,
peralatan dan perlengkapan hendaknya sesuai atau serasi dengan tata ruang
perpustakaannya.
2. Sebaiknya pemilihan sarana dan prasarana di
sesuaikan dengan kondisi lingkungan perpustakaan.
Daftar
Pustaka
Aaron Cohen. 1979. Designing and space planning for libraries.
R.R Bowker Company, USA
Badri Munir
Sukoco. 2006. Manajemen Administrasi
Perkantoran Modern.Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2004. Perpustakaan
Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti
Darmono. 2004.
Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan
Sekolah. Jakarta:Grasindo
Ibrahim Bafadal.1991. Pengelolaan
Perpustakaan Sekolah. Bumi Aksara, Jakarta.
Sulisty-Basuki.1993. Pengantar
Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia
www.google.co.id
trimmakasih karena sangat membantu
BalasHapusterimakasih sekali. saya sangat terbantu dengan karya anda.
BalasHapus