BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Koleksi
perpustakaan yaitu sejumlah sumber-sumber informasi, alat-alat, dan juga
buku-buku yang bermanfaat yang berada dalam usatu perpustakaan.koleksi yang ada
dalam suatu perpustakaan hrndaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap,
dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani.
Koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar
menukar, titipan, dan pembelian
Katalogisasi atau
pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan
data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual,
seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi
adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan
dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka
terekam menjadi katalog.
Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah
penting sekali, sebab katalog itu berfungsi sebagai alat menginformasikan buku
apa saja yang tedapat di perpustakaan sekolah. Dengan membaca catalog
murid-murid dapat mengetahui apakah buku-buku yang sedang diperlukan terdapat
atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan melihat katalog murid tersebut dapat
mengetahui apakah buku yang sedang dicarinya tersebut tersedia atau tidak di
perpustakaan sekolah.Dengan adanya catalog guru pustakawan dapat dengan mudah
mengetahui buku-buku yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki sehingga
memudahkan guru pustakawan di dalam menentukan buku-buku yang harus diusahakan.
Berdasarkan
latar belakang diatas, kami membahas sebuah topik yang berjudul “Koleksi dan Katalogisasi Perpustakaan”.
B. Identifikasi masalah
Dalam
makalah ini penulis akan menjabarkan pembahasan sebagai berikut:
1. Pengertian
Koleksi dan Katalogisasi perpustakaan
2. Macam-macam
Koleksi Perpustakaan
3. Hal
yang dipertimbangkan dalam Pengadaan Koleksi
4. Kebijakan
dalam Perpustakaan
5. Jumlah
Koleksi
6. Sumber
koleksi
7. Fungsi
Katalog
8. Jenis-jenis
Katalog
9. Pembuatan
Katalog
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Koleksi
Perpustakaan
A.
Pengertian
Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan
atau sumber – sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang
di kelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang
bersangkutan. Secara keseluruhan isinya mengandung bahan – bahan yang semuanya
dapat menunjang program kegiatan yang di selenggarakan oleh sekolah, baik
program bersifat kurikuler maupun yang ekstra kurikuler.
B.
Macam
– macam koleksi perpustakaan sekolah
Secara
fisik, jenis koleksi yang di perlukan untuk suatu perpustakaan sekolah bias a
di kelompokkan ke dalam katagori buku dan bukan buku. Yang pertama meliputi
segala jenis buku dan yang terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak
termasuk ke dalam katagori buku.
1. Koleksi
buku
Buku
di sini bermacam – macam jenisnya.Biasanya buku yang bermateri fiksi maupun
buku yang bersifat non fiksi.
a. Buku
buku nonfiksi
Buku
nonfiksi adalah bahwa mereka di tulis brdasarkan fakta atau kenyataan alam dan
budaya sekitar kita. Sifat alam, kondisi alam, kondisi social, dan budaya
masyarakat pada umumnya, dan masyarakat tertentu, perjalanan seseorang, sejarah
dan lain – lain. Yang jelas buku – buku ini di susun atas dasar hasil
pengamatan dan bahkan hasil penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran fakta
yang di tulisnya. Buku – buku nonfiksi ini banyak sekali jenisnya baik di lihat
dari segi bentuk penyajiannya maupun pola isinya, berikut contoh – contohnya:
1) Buku
teks atau buku pelajaran.
Buku
teks adalah suatu buku tentang suatu bidang ilmu tertentu yang di tulis berdasarkan sistematika dan
organisasi tertentu sehingga memudahkan proses
pembelajarannya baik oleh guru maupun murid. Di lingkungan sekolah, buku
tesk ini di kenal dengan nama buku pelajaran, karena ia di jadikan bahan dasar
pengajaran. Buku teks adalah buku – buku standar pengajaran yang di terbitkan
oleh Departemen pendidikan dan kebudayaan sebagai pedoman mengajar untuk guru
dan sebagai buku – buku pelajaran bagi murid.
2) Buku
test pelengkap
Buku
ini berfungsi sebagai penunjang pelajaran.Kehadiran buku – buku ini juga
penting kedudukannya dalam membantu meningkatkan wawasan pembacanya.Buku ini
banyak di gunakan dengan alasan pertama mereka secara relative mudah di dapat,
yang kedua karena sistematika penyusunan buku teks pelengkap ini di sesuaikan
dengan kebutuhan guru, mulai dari urutan penyajiannya, bentuk soal, dan latihan,
sampai dengan contoh – contoh satuan pelajaranya.
3) Buku
penunjang
Contoh buku – buku yang termasuk ke dalam katagori
ini antara lain adalah pustaka alam, mamalia darat, dan teknik berternak ayam.
4) Buku
referens atau rujukan.
Buku
referens atau rujukan adalah buku – buku yang memuat informasi secara kusus
sehingga dapat menjawab atau menunjukan secara langsung bagi
pembacanya.Biasanya buku ini tidak pinjamkan untuk di bawa keluar/
peluang.Berikut contoh – contoh buku yang tergolong ke dalam buku referensi.
a) Kamus
Kamus
adalah daftar alfabetis kata – kata yang di sertai dengan arti, lafal, contoh
penggunanya dalam kalimat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata
tadi.Kamus ini terdiri dari kamus umum dan kamus kusus.
b) Ensiklopedia
Ensiklopedia
sering di sebut orang dengan nama kamus besar ilmu pengetahuan manusia.
Ensiklopedia adalah daftar istilah – istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan
keterangan ringkas tentang arti istilah – istilah.Tujuan umum di terbitkanya
ensiklopedia adalah untuk meringkas dan mengorganisasikan akumulasi ilmu
pengetahuan, atau setidaknya sebagian darinya yang menarik pembaca. Contoh
ensiklopedia antara lain adalah ensiklopedia America, ensiklopedia hukum
social, ensiklopedia Indonesia.
c) Buku
tahunan
Buku
tahunan adalah buku yang memuat peristiwa – peristiwa selama setahun
terakhir.Pada umumnya buku tahunan ini berisi masalah statistic dan kejadian –
kejadian penting selama setahun lewat.
d) Buku
pedoman atau petunjuk
Biasanya buku ini berisi petunjuk praktis dalam
melakukan sesuatu contohnya buku teknik berternak itik.
e) Direktori
Buku
ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat – alamat
seseorang, nomor telepon, dan keterangan lain tentang seseorang atau suatu
badan.
f) Almanak
Almanak
adalah suatu publikasi tertentu yang memuat bermacam keterangan antar lain data
statistic, ramalan cuaca, dan berbagai peristiwa penting lainya di suatu saat
saat dan tempat tertentu, termasuk informasi bidang ilmu pengetahuan dalam
jangka waktu tertentu.
g) Bibbiografi
Bibbiografi
adalah daftar buku – buku yang ada di suatu tempat.Ia di susun berdasarkan
urutan abjad nama pengarang, judul, subjek, atau keterangan lain tentang buku.
h) Indeks
Indeks
adalah daftar istilah yang di susun berdasarkan urutan abjad atau dengan
susunan tertentu dan di sertai keterangan yang menunjukkan tempat.
i)
Abstrak
Abstrak
adalah uraikan yang di padatkan dari
suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah. Ia biasanya di
kumpulkan dalam satu jilid buku sehingga
mudah pemanfaatannya.
j)
Atlas
Bentuknya
seperti buku, berisi kumpulan peta dan keterangan lain yang ada hubungannya
dengan peta tadi, misalnya peta hasil
tambang, peta politik.
k) Dokumen
pemerintah
Dokumen
pemerintah adalah suatu penerbitan yang di cetak atas biaya
dan tanggung jawab pemerintah.
b.
Buku – buku fiksi
Yang termasuk ke dalam
kelompok buku – buku fiksi adalah buku – buku yang di tulis bukan berdasarkan
fakta atau kenyataan.Ia di tulis atas dasar kehendak atau hayalan pengarangnya
saja. Imajinasi pengarang dan juga termasuk kecendrungan perasaan pada saat menulis sering tertuang dalam wujud
tulisan pada buku yang di tulisnya. Buku – buku model ini biasanya dalam bentuk
cerita, baik pendek maupun lengkap. Nama lain untuk buku – buku fiksi ini
sering di kaitkan dengan novel, romans. Hanya yang terakhir ini lebih mendekati
kepada karya sastra di lihat dari bobot tulisannya.
Contoh
buku – buku yang termasuk fiksi yang banyak beredar di pasaran antara lain adalah:
a) Kabut
sutra ungu karangan ike supomo
b) Pelangi
di atas singosasi karangan s.h.
mintaredja
c) Sejuta
surat cinta karangan freddi s.
d) Malin
kundang
e) Sangkuriang
dayang sumbi
f) Purba
sari pumbararang
g) Mundinglaya
dikusumah
c.
Komik ( buku cerita
bergambar)
Komik
adalah buku yang banyak digemari oleh anak – anak. Ada pihak yang keberatan
dengan adanya komik di sekolah hal ini dikarenakan dapat mengganggu kosentrasi siswa. Namun ada
juga yang berpendapat bahwa komik
bermanfaat bagi pengembangan konsep pemikiran akan membangun estetika,
karakter, dan pembinaan minat baca.
2.
Koleksi bahan bukan buku
a. Terbitan
berkala
Terbitan
berkala atau publikasi berkala biasanya memuat beberapa artikel atau tulisan
dari beberapa pengarang serta berbagai berita dan keterangan lain yang di
anggap penting, dengan kata terbit secara teratur dan dalam jangka waktu yang
tidak di tentukan kapan terbit terakhirnya. Contoh yang tergolong ke dalam
terbitan berkala antara lain adalah surat kabar, majalah, dan bulletin.
b.
Pamphlet
Pamphlet
adalah bahan cetakan yang terdiri dari beberapa lembar, namun tidak dijilid dan
berisi tentang berbagai masalah yang
masih hangat atau mutakhir. Misalnya informasi terakhir tentang keunggulan
produk obat tradisional tertentu, keistimewaan penggunaan computer merek
tertentu dan masalah lain yang sejenis.
c. Brosur
Brosur
adalah bentuk karya cetak yang biasanya memuat berita atau keterangan lain yang perlu di ketahui oleh masyarakat
mengenai keadaan atau kondisi orang atau badan yang menerbitkan selebaran.
d.
Guntingan surat kabar
Guntingan
suarat kabar ini sering juga di sebut kliping. Berita atau tulisan dan artikel
tertentu dalam surat kabar dan majalah yang di anggap penting, perlu di gunting
dan di tempelkan pada selembar kertas yang agak tebal. Ia di susun secara
sistematis untuk memudahkan penggunanannya.
Di
perpustakaan sekolah, manfaat guntingan surat kabar ini cukup besar, antara
lain bagi mereka yang ingin membaca tentang suatu topic bagi pemerkayaan
wawasanya, atau sekedar untuk perbandingan dengan informasi yang sudah di
milikinya. Selain itu juga dapat melatih para murid untuk rajin mengumpulkan
baragam informasi yang pada suatu saat bias di manfaatkan.
e. Gambar
atau lukisan
Gambar
atau lukisan adalah bentuk karya seni seseorang yang perlu di hargai
keberadaanya.
f. Globe
Globe
di kenal dengan bola dunia. Ini di gunakan untuk mengetahui berbagai tempat di
bumi ini dalam bentuk mini serta perbandingannya dengan benda – benda lain di
luar angkasa.
g.
Koleksi bahan bukan
buku lainnya
Surat
– surat berharga, piagam penghargaan, pandel kenang – kenangan, plakat, dan
sebagainya bias juga di simpan di perpustakaan.
h.
Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk
pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah
buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.
i. Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini
adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai
untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana
cara menggunakan perpustakaan.
j.
Bahan
Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu
bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto,
gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat
(misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).
k.
Bahan
Kartografi
Yang termasuk kedalam jenis ini
adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
i.
Bentuk
mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media
film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang
dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak
dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup
didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan
sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi
perpustakaan yaitu:
a)
Mikrofilm,
bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35
mm.
b)
Mikrofis,
bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75
mm x 125 mm.
c)
Microopaque,
bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak
tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
j.
Karya
dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka
infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan
cakram atau disc.Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer,
CD-ROM player, dan sebagainya.
3.
Koleksi bahan pandang
dengar ( Audiovisual)
Yang di maksud dengan bahan pandang
dengar di sini adalah koleksi perpustakaan yang di buat atas hasil teknologi
elektronik bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas.Ia berasal dari bahan
konvensional. Contohnya film suara, kaset video, tipe recorder, slide suara,
dan sebagainya.
C.
Hal
yang Dipertimbangkan dalam Pengadaan Koleksi
Langkah
pertam adalah mengidentifikasi koleksi apa yang akan dipilih yang akan di
jadikan koleksi perpustakaan sekolah. Pemilihan perpustakaan sekolah bisa di
lakukan langsung oleh petugas perpustakaan atau guru pustakawan, namun akan
lebih baik supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan murid dan guru di lingkungan
sekolah yang bersangkutan. Secara umum prinsip pemilihian koleksi untuk suatu
perpustakaan sekolah adalah:
1. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah di
sesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah.
2. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan sistem pendidikan secara
nasional.
3. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan daerah tempat perpustakaan
sekola tersebut berada.
4. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca
siswa usia sekolah
5. Pemilihan koleksi perpustakaan di sesuaikan
dengan sistem perpustakaan nasional
6. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan dana yang tersedia.
D.
JUMLAH
KOLEKSI
Pada
perpustakaan perbandingan antara buku fiksi dan non fiksi adalah 60:40 .sebagai
gambaran umum yang di kemukakan oleh perpustakaan nasional (1992) adalah
sebagai berikut:
1. Koleksi
dasar : di saran kan setiap perpustakaan sekolah memiliki koleksi dasar dengan
perbandingan 10 judul buku untuk seorang murid. Koleksi ini di harapkan dapat
di susun dalam waktu lima tahun.
2. Koleksi tambahan : setelah tercapai jumlah
koleksi dasar, untuk pemeliharaan selanjutnya dan untuk penggantian koleksi
rutin, di perlukan penambahan sedikitnya sepuluh persen (10%) dari jumlah
koleksi yang ada.
E.
Kebikakan
(Policy) Dalam Perpustakaan
1. Untuk
pengadaan koleksi perpustakaan perlu ditetapkan kebijakan oleh kepala sekolah
2. Perlu
ditetapkan anggaran rutin dan nonrutin
perpustakaan untuk pengadaan koleksi
3. Perlu
dibuat perencanaan pengembangan fisik
4. Perlunya
kerjasama dengan pihak lain dengan dasar saling menguntungkan
5. Kebijakan
pengadaan koleksi didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut.
a. Relevansi
Untuk
pembelian dan penerimaan koleksi perpstakaan hendaknya selalu dikaitkan dengan
tujuan sekolah yang bersangkutan
b. Perundangan
dan Peraturan Pemerintah
Pengelola
perlu memperhatikan perundangan, peraturan, maupun kebijaksanaan pemerintah
pusat maupun daerah tentang penerbitan dan perbukuan Indonesia
c. Penulis
Penulis
buku-buku sekolah biasanya adalah para guru. Jadi, buku-buku yang digunakan
sering diganti karena ada pergantian kurikulum
d. Penerbit
Penerbit
merupakan badan usaha yang berorientasi pada idealisme dan bisnis. Oleh karena
itu, penerbit berusaha menyebarkan dan mengembangkan cita-cita, paham, dan
agama mereka
e. Kualitas
Materi
Perlu
diperhatikan pula tentang fisik buku, seperti kualitas kertas, penjilidan,
maupun tata letak/lay out.Dari sini dapat diketahui keaslian buku karena tidak
sedikit buku yang dibajak, terutama buku-buku paket.
F.
Sumber
Koleksi dan Sumber Dana Koleksi
Bahan
pustaka yang diterima oleh perpustakaan madrasah/ sekolah, seperti buku,
majalah, maupun bentuk lain dapat berasal dari sumber- sumber berikut.
1. Hadiah
Bahan pustaka hadiah
ini kadang- kadang tidak sesuai dengan tujuan dan misi suatu madrasah/ sekolah
karena hadiah itu tergantung pada yang member dan mungkin sekali hadiah itu
tidak sesuai dengan kebutuhan penerima hadiah.
2. Sumbangan
Bahan
pustaka yang berasal dari sumbangan pada umumnya sesuai atau mendekati
kesesuaian dengan kebutuhan sekolah karena pihak madrasah/ sekolah lebih dulu
mengajukan permohonan sumbangan dengan kriteria tertentu, baik lisan maupun
tulisan.Permintaan sumbangan ini dapat di ajukan kepada :
a. Lembaga,
yayasan, penerbit, organisasi, maupun perpustakaan tertentu;
b. Siswa
yang akan lulus atau siswa tiap- tiap kelas pada perioda tertentu.
3. Pembelian
Penambahan
koleksi perpustakaan secara rutin mutlak diperlakukan.Untuk itu diperlakukan
anggaran rutin yang jumlahnya antara 10-20% dari seluruh anggaran madrasah/
sekolah itu.Dana tersebut dapat dialokasikan ketika penyusunan rencana anggaran
sekolah pada awal tahun / awal semester dan perlu dibicarakan dengan
BP3/1KWAMM.
4. Tukar
– menukar
Kondisi
yang tidak relevan dengan tujuan dan misi madrasah/ sekolah dapat ditukarkan
dengan koleksi perpustakaan sekolah maupun lembaga lain yang lebih
memerlukan.Dengan cara ini maka koleksi pustaka akan lebih tepat sasaran.
5. Titipan
Para
guru, tokoh masyarakat, atau orang tua siswa sering memiliki koleksi buku di
rumah.Namun karena berbagai kesibukan, koleksi tersebut tidak sempat
dibaca.Agar bermanfaat, sebagian koleksi itu dapat di titipkan ke perpustakaan
sekolah. Buku- buku ini cukup di catat dan tidak perlu diproses lengkap seperti
buku- buku lain karena suatu saat buku- buku tersebut dapat di minta kembali
oleh pemiliknya .
II.
Katalogisasi
A. Pengertian Katalog dan Katalogisasi
Katolog adalah daftar koleksi
perpustakaan. Katolog bisa disusun berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul,
nama penerbit dan lain - lain tergantung pustakawan di sekolah masing-masing.
Katalog merupakan kumpulan buku -buku yang sudah masuk kedalam perpustakaan.
Katalog juga merupakan Presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau
dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.) koleksi
perpustakaan yang merupakan wakilringkas bahan pustaka tersebut yang disusun
secara sistematis.
Sedangkan katalog perpustakaan
artinya adalah: daftar buku atau bahan lain yang terkumpul di suatu
perpustakaan/suatu koleksi; daftar ini disusun menurut suatu susunan yang mudah
dikenali berisi keterangan dari buku disajikan dalam bentuk tertentu, yang
dikatakan dengan susunan yang mudah dikenal adalah menurut abjad, atau menurut
imbol klasifikasi dari subjek buku. Sedangkan yang dimaksud dengan keterangan
dari buku adalah judul, pengarang, editor, pelukis, penterjemah, keterangan
cetakan, imprint, lokasi dan lain sebagainya.Keterangan dari buku ini harus
diberikan dalam bentuk dan susunan menurut peraturan katalogisasi.
Katalogisasi atau
pengatalogan juga merupakan proses pembuatan katalog dimana dalam katalog
dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik
maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan
subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut
kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal
penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Kegiatan Pengatalogan
adalah proses pembuatan katalog, yang merupakan kegiatan merekam data
bibliografi seperti pengarang, judul, tempat terbit, nama penerbit, jumlah
halaman dan lain sebagainya. Untuk itu pengatalog perlu mengenali dengan baik
bagian-bagian sebuah buku. Bagian-bagian buku terdiri dari : (1) kulit buku;
(2) punggung buku; (3) halaman kosong; (4) halaman judul sungkat (half title);
(5) judul seri; (6) halaman judul; (7) halaman balik judul (verso-recto);
(8) halaman persembahan (dedication); (9) kata pengantar; (10) daftar
isi; (11) pendahuluan; (12) naskah (teks); (13) indeks; (14)
bibliografi; (15) glossary; (16) kolofon; (17) Nomor halaman yang
terdiri dari angka Romawi kecil dan Angka Arab.
Jadi yang perlu dikatalog tidak hanya
buku-buku saja, tetapi seluruh bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan
sekolah, baik bahan-bahan pustaka yang berupa buku, maupun bahan-bahan yang
bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan, klipping. Sedangkan
keterangan-keterangan yang lengkap misalnya judul buku, nama pengarang, edisi
atau jilid (apabila ada), kota terbit, penerbit, tahun terbit, dan sebagainya.
Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah
penting sekali, sebab katalog itu berfungsi sebagai alat menginformasikan buku
apa saja yang tedapat di perpustakaan sekolah. Dengan membaca catalog
murid-murid dapat mengetahui apakah buku-buku yang sedang diperlukan terdapat
atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan melihat katalog murid tersebut dapat
mengetahui apakah buku yang sedang dicarinya tersebut tersedia atau tidak di
perpustakaan sekolah.Dengan adanya catalog guru pustakawan dapat dengan mudah
mengetahui buku-buku yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki sehingga
memudahkan guru pustakawan di dalam menentukan buku-buku yang harus diusahakan.
B. Fungsi Katalog
Ada dua fungsi katalog secara umum, yang
dalam hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Katalog berfungsi sebagai “an instrument of communication” (alat
komunikasi) yang menginformasikan buku-buku perpustakaan sekolah. Oleh karena
itu catalog itu merupakan alat komunikasi , sudah tentu catalog itu berisi
bahan-bahan informasi yang akan diinformasikan, dalam hal ini berupa ciri-ciri
buku misalnya judul buku, pengarang, edisi, kota terbit, penerbit, tahun
tarbit, jumlah halaman, dan sebagainya.
2.
Katalog itu berfungsi sebagai wakil buku. Fungsi ini merupakan
konsekuensi lanjut dari fungsi pertama, oleh karena catalog itu memberikan
keterangan yang lengkap tentang ciri-ciri buku, dengan membaca catalog dapat
secara langsung memperoleh gambaran mengenai bukunya.
Adapun fungsi lain catalog adalah sebagai berikut :
1.
Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan manggunakan
symbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil.
2.
Mendaftar semua buku dan bahan lain dalam susunan alfabetis nama pengarang,
judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan ke dalam satu tempat khusus
perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri yang diperlukan,
3.
Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di
perpustakaan dengan hanya salah satu dari daftar kelengkapan buku yang
bersangkutan.
Katalog merupakan kunci untuk mengetahui isi koleksi
dari perpustakaan itu sendiri, yaitu:
1)
Untuk memberi gambaran yang jelas kepada pemakai jasa perpustakaan tentang
koleksi buku-buku yang terdapat dan dimiliki oleh suatu perpustakaan,
2)
Untuk menolong pemakai perpustakaan dalam mendapatkan buku yang diperlukan
secara tepat dan cepat,
3)
Agar para pengguna perpustakaan mudah mendapatkan bahan pustaka yang
diinginkannya
4)
Sebagai sarana pemilihan buku yang tepat untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan,
5)
Catalog berfungsi sebagai wakil buku yang memberikam keteerangan yang
lengkap tentang ciri-ciri buku
6)
Catalog berfungsi sebagai “an instrument of communication “yang
meninformasikan buku-buku perpustakaan .
C.
Jenis
- jenis Katalog
Ada
beberapa bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan itu sendiri,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Katalog buku,
Katalog buku merupakan salah satu bentuk katalog
tercetak yang berbentuk buku.Setiap lembarnya bisa berisi uraian beberapa judul
buku. Pada katalog bentuk ini, setiap lembarnya telah tersedia kolom-kolom
untuk ciri-ciri buku, seperti kolom judul, kolom pengarang, kolom kota terbit,
kolom penerbit, kolom tahun terbit, dan sebagainya. Karena kolom-kolom setiap
lembarnya telah tercetak maka katalog ini sering disebut dengan katalog
tercetak. Pembuatan katalog buku ini hampir sama dengan daftar buku atau induk
perpustakaan sekolah.
a.
Kelebihan dan kelemahan catalog buku
1)
Kelebihan
a)
Keuntungan dari katalog berbentuk buku adalah dapat
dicetak sesuai dengan kebutuhan
b)
Dapat diletakkan pada berbagai tempat
c)
Mudah disebarluaskan ke perpustakaan lain.
d)
Entri pada katalog berbentuk buku dapat ditemukan
dengan cepat, mudah menyimpannya, mudah menanganinya, bentuknya ringkas dan
rapi.
2)
Kelemahan
a)
cepat usang atau ketinggalan
jaman.
b)
Biaya pembuatan berbentuk buku
cenderung lebih mahal, karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah
c)
Katalog berbentuk buku cenderung ditinggalkan oleh perpustakaan dan
beralih ke katalog kartu.
Adapun keuntungan lain dari katalok
buku ini yaitu
a) Biaya
pembuatannya murah
a) Mudah dicetak
b) Mudah
dikirim ke berbagai perpustakaan atau instansi lain
c) Mudah dibawa kemana-mana
d) Tidak
memerlukan filling seperti kartu katalog
b.
Contoh Katalog Buku :
Keterangan :
a.
Nomor panggil (call number)
b.
Judul dan Pengarang
c.
Pernyataan Edisi
d.
Penerbit (Impresum)
e.
Deskripsi fisik (kolasi)
f.
Jejakan
2.
Katalog
berkas( merupakan katalog kumpulan kertas)
Katalog berkas merupakan salah satu bentuk
katalog yang bisa dibuat dari kertas manila atau kertas biasa.Katalog berkas
ini terdiri dari beberapa lembar kertas biasa yang diikat menjadi satu secara
longgar saja. Ukuran setiap lembar biasanya 20 x 10 cm. Setiap satu ikatnya
biasa berisi 500 sampai dengan 650 lembar yang setiap lembarnya hanya berisi
uraian satu buku. Adapun cara mengikatnya bisa dengan cara dijilid atau diikat
dengan tali atau kawat seperti album.
3.
Katalog
kartu,
Yaitu
kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm kemudian kartu catalog dijajarkan
dalam laci catalog. Bentuk katalog kartu masih banyak digunakan di perpustakaan
hingga saat ini. Keuntungan dari katalog kartu ialah bersifat praktis,
sehingga setiap kali penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan
menimbulkan masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang
ada.
Penggunaan
katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya terputusnya aliran
listrik, dan kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan terbakar.
Kelemahannya ialah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja,
sehingga pengguna sering harus antri menggunakannya jika berada pada jumlah
yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan indeksnya.
Katalog berbentuk kartu telah lama digunakan di perpustakaan, katalog
tersebut disimpan pada laci-laci katalog.
Katalog tersebut terbagi
dengan berbagai susunan yang digolongkan dalam 3 bagian yaitu
a)
Katalog susunan menurut kamus.
Yaitu katalog yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pengarang,
subjek dan judul dalam satu urutan secara alfabetis.
b)
Katalog terbagi atau susunan terpisah.
Yaitu katalog yang sebelumnya dibagi berdasarkan : Subjek, Pengarang, dan
Judul. Masing-masing kelompok kemudian disusun berdasarkan abjad (secara
alfabetis).
c)
Katalog berkelas atau susunan menurut nomor klasifikasi
yaitu katalog subjek yang disusun menurut suatu urutan nomor klasifikasi.
e)
Katalog komputer (opac)/katalog terbacakan
komputer.
Katalog
komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan Online
Public Access Catalogue (OPAC), yaitu bentuk katalog terbaru yang telah
digunakan pada sejumlah perpustakaan tertentu. OPAC menjadi pilihan
bentuk katalog yang digunakan diberbagai perpustakaan. Dari berbagai
bentuk fisik katalog yang telah digunakan di perpustakaan, OPAC dianggap paling
luwes (flexible) dan paling mutakhir (Taylor 1992). Program aplikasi yang
digunakan di perpustakaan, seperti CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynix, Tinlib, dan
lain-lain.
Katalog
OPAC mempunyai banyak keuntungan, diantaranya adalah :
a) Penelusuran
informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
b) Penelusuran
dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling menunggu
c) Penelusuran
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya
melalui judul, pengarang, subjek, tahun terbit, penerbit dan sebagainya, yaitu
dengan memanfaatkan penelusuran Boolean logic.
d) Rekaman
bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas
e) Penelusuran
dilakukan dari beberapa tempat tanpa harus mengunjungi perpustakaan, yaitu
dengan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Are
Network).
D.
Jenis
katalog berdasarkan bentuknya, seperti :
1.
Katalog Pengarang
Adalah
semua nama pengarang buku, maka semua kartu catalog pengarang yang sudah
terkumpul disusun menjadi abjad nama – nama pengarang masing - masing
buku.Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pengarangnya.
Atau ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja. Katalog
pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam
kabinet katalog. Penulisan nama pengarang adalah dengan cara menuliskan
terlebih dahulu nama keluarga,
2.
Katalog Judul
Adalah catalog yang berbentuk kartu yang kata
utamanya adalah judul
Buku. Kartu-kartu yang sudah terkumpul disusun menurut abjad judul masing- masing Buku.Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya. Atau ingin mengetahui judul buku tertentu yang sama telah dikarang oleh pengarang mana saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda.
Buku. Kartu-kartu yang sudah terkumpul disusun menurut abjad judul masing- masing Buku.Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya. Atau ingin mengetahui judul buku tertentu yang sama telah dikarang oleh pengarang mana saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda.
3.
Katalog Subyek
Digunakan
bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama,
biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan
pembuatan penelitian, makalah dsb. yang membahas suatu subyek tertentu. Melalui
katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh berbagai pengarang
dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahsan yang sama.
E.
Pembuatan Katalog
Tujuan utama katalog
perpustakaan ialah membantu pengguna perpustakaan untuk memperoleh bahan
pustaka seefisien mungkin. Dengan berkembangnya aplikasi teknologi informasi,
penggunaan komputer kini mampu membuat katalog dan dapat dimutahirkan secara
terus-menerus, serta mampu menyusun katalog dari sejumlah data
bibliografis. Untuk keperluan katalogisasi berbasis komputer, khususnya untuk
pertukaran data bibliografis, kini telah berkembang.Kemajuan teknologi telah
mengubah tujuan dan fungsi katalog menjadi lebih lengkap daripada sebelumnya.
Teknik pengetikan
kartu katalog mengikuti pola-pola dan format yang telah ditetapkan.Sedangkan
jumlah penggandaan kartu katalog tergantung keadaan buku dan kebijakan
perpustakaan setempat, serta sistem katalog yang digunakan perpustakaan.Untuk
sistem katalog berkelas, selain dibuatkan kartu tambahan untuk judul, subjek,
pengarang lain, dibuatkan juga katalog yang disusun berdasarkan nomor
klasifikasi, indeks subjek dan entri tambahan lainnya yang diperlukan, seperti
selflist. Kartu tambahan selflist unsur-unsurnya hampir sama dengan kartu
utama.
Untuk katalog dalam
bentuk OPAC penggandaan katalog tidak perlu dilakukan. Pustakawan hanya
memutuskan macam pendekatan yang akan dibuat. Pendekatan melalui komputer akan
lebih banyak jika dibandingkan dengan katalog kartu. Untuk itu perlu ditentukan
terlebih dahulu data bibliografi yang perlu diindeks sehingga pada waktu
penelusuran semua kebutuhan pengguna bisa diketahui.
Katalog
berbentuk kartu telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut
disimpan pada laci-laci katalog, katalog tersebut terbagi dengan berbagai
susunan yang digolongkan dalam 3 bagian yaitu :
1.
Katalog susunan menurut kamus.
Yaitu
katalog yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pengarang, subjek dan
judul dalam satu urutan secara alfabetis.
2.
Katalog terbagi atau susunan
terpisah.
Yaitu katalog yang
sebelumnya dibagi berdasarkan : Subjek, Pengarang, dan Judul.
Masing-masing kelompok kemudian disusun berdasarkan abjad (secara alfabetis).
3.
Katalog berkelas atau susunan
menurut nomor klasifikasi yaitu katalog subjek yang disusun menurut suatu
urutan nomor klasifikasi
F. Tata
letak katalogisasi
Tempat
penyimpanan kartu katalog adalah lemari katalog yang terbuat dari kayu dan
besi.Lemari katalog merupakan lemari khusu, di dalamnya terdiri laci- laci
kecil masing – masing di siapkan untuk menyimpan kartu – kartu katalog.Lemari
katalog merupakan lemari khusu, di dalamnya terdiri dari laci – laci kecil
masing – masing di siapkan untuk menyimpan kartu – kartu katalog. Agar kartu
katalog tetap berada pada tempatnya, laci katalog di lengkapi dengan lidi besi/
kawat kecil yang di tusukan mulai dari bagian depan hingga belakang laci. Lidi
besi tersebut antinya di maksudkan pada lubang yang ada pada kartu – kartu
katalog.
Agar
mudah mengambil atau memasukkan kartu – kartu katalog baru, lidi besi di pasang
bersama alat yang membuat lidi besi mudah di buka dan di pasang kembali, lidi
besi dapat diikat dengan murk e ujung bagian belakang laci.
Ukuran
laci – laci katalog adalah sebagai berikut :
§ Tinggi
laci = 5 cm
§ Panjang
laci = 37,5 cm
§ Lebar
laci = 13 cm
Lubang
untuk lidi besi = 2 cm dari bagian bawah laci
G. Cara
penyusunan kartu catalog
Penyusunan
kartu katalog, baik katalog pengarang, katalog judul, maupun katalog subjek
pada laci katalog adalah berdasarkan alfabetis dari huruf – huruf nama
pengarang, judul , dan subjek. Cara penyusunan kartu katalog ada dua macam,
yaitu penyusunan berdasarkan huruf demi huruf dan penyusunan berdasarkan kata
demi kata. Dalam penyusunan berdasarkan huruf
demi huruf, setiap huruf di perhitungkan dengan tidak memperhatikan apakah huruf tersebut tergabung
pada satu kata atau dua kata, misalnya contoh berikut ini :
Airmail
Air
mancur
Andalas
Anda
latah
Ande
– ande lumut
Animism
April
in Portugal
Ateng
mata keranjang
At
the end of the rainbow
Sedangkan
penyusunan berdasarkan kata demi kata , di mulai dengan kata yang sama kemudian
susunan berikutnya mengikuti kata berikutnya. Dalam penyusunan kata demi kata
ini sangat memperhatikan adanya ruang antar kata dengan kata, misalnya seperti
contoh berikut ini:
Air
mancur
Airmail
Anda
latah
Ande
– ande lumut
Animism
April
in Portugal
At
the end of the rainbow
Ateng
mata keranjang
Di
Indonesia kebanyakan perpustakaan menganut system penyusunan berdasarkan kata
demi kata. Namun demikian, mengenai system mana yang akan di pakai di serahkan
sepenuhnya kepada para pengelola perpustakaan.
H. Contoh catalog
1. PENGARANG 1 (satu)
005.437.69
SYA
Syahputra,Andry
Panduan sistem operasi Microsoft Windows XP Professional / Andry
syaputra.--Yogyakarta : Andi,2002.
XVI + 160 hlm.; 14 x 21 cm.
ISBN : 979-533-793-9
I.JUDUL
I.Windows XP( computer Program)
2. Pengarang 2 ( dua )
03003965
WEJ
Wejangan
Falsafah hidup bahagia : Jalan menuju Aktualisasi diri / Wejangan, Ageng
Suryomentaram.—Jakarta : Gramedia ,2002.
Jil.1 ; 20 cm
I.FILSAFAH
I.JUDUL
II.Suryowentaram, Ageng
3. Pengarang 3 ( tiga )
003
Whi
Whitten,Jeffery
Metode desain dan analisis system / Jeffrey L. Whitten,LonnieD.Bentley [dan]
Kevis C.Dittman; diterjemahkan : Tim penerjemah Andi.—ed.1.—Yogyakarta :Andi ,
2004.
Xxii,p.726 : ilust .; 21 cm.
ISBN : 979-731-439-1
4. UNDANG- UNDANG
343.045.98
IND
Indonesia, Undang-undang dan sebagai nya
Undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan .—Cet.1.—Jakarta : Pradnya Paramita,1995.
IX ; 211 hlm.;21 cm.
ISBN : 979-408-371-2
1.Pajak – Indonesia –Undang-undang dan Peraturan
2. Pajak dan perpajakan – undang-undang,peraturan,dsb
I. JUDUL
5. DEPARTEMEN
025-49
IND
INDONESIA, Perpustakaan nasional RI
Perpustakaan nasional : Katalog dalam terbitan (KDT )
Daftar tajuk nama badan koorporasi Indonesia /
penyunting,kuswosejati,
Dina Isyanti .—Ed.rev.—Jakarta:perpustakaan nasional RI,2002.
VII,360 HLM.;30 CM.
ISBN : 979-3856-40-8
1.Tajuk nama badan koorporasi 1.perpustakaan nasional
II.Kuswosedjati
III.Isyanti , Dina.
6. Laporan
373.09
LAP
Laporan penelitian Pengembangan SMP terbuka , Departemen Pendidikan Kebudayaan.
L
Laporan penelitian pengembangan SMP terbuka Jakarta: [ s.n],1983.
20 hlm ; 30 cm.
7. EDITOR
121.402
Ideas at work
Ideas at work/ editor A.Usmara.—cet.1.—Yogyakarta: Amara
books,2003.
X,p. 120;20 CM.
ISBN : 979-96885-8-2
I
A.Usmara
8.Katalog buku berseri
158.12
Chi
Chia,Mantak
Fusi lima unsur : Meditasi dasar dan lanjutan untuk mengubah Emosi negatif /
Mantak chia, maneewan Chia.—Jakarta : Pustaka Delaprasta,1997.
Xxvii, 190 hlm .:ilus.; 23cm.—( seri pengetahuan kimia
dalam taoisme)
Judul asli : “ Foundation the five elements I
ISBN : 979-8965-11-5
1.Meditassi
I.J II.Chia,Maneewan
9.Katalog Buku Kepala negara
320
Ind
Indonesia , Presiden , 1945-1966 (Soekarno )
T
Tudjuh bahan pokok indotrinasi / soekarno.—Djakarta :
Pertjetakan negara- Djakarta Departemen Penerangan , 1961.
126 hlm.; 22 cm
I.HUKUM
I.J
10. PENERJEMAH
297-18Abd
Abdul azis asy- asyanawi
K
Kisah-kisah Khulafaur Rasyidin / Abdul azis asy-syanawi;
Penerjemah jujuk najibah Artadianingsih.—cet.1.—Yogyakarta:
Mitra pustaka,2003
Xv,p. 120 : 18
judul asli: Khulafaur rasyidin lii athfal, Maktabain
al –ImamKairo
ISBN : 979-355-801-2
I.AGAMA ISLAM
11. Universitas
001.42
Sup
Supranto. J.
A
Aplikasinya dalam pemasaran / J. Sipranto.—Ed.6.—Jakarta:
Lembaga penerbit Fakultas ekonomi Universitas Indonesia,1997.
Xi ; 335 hlm.; 21 cm
ISBN : 979-8140-34-6
1.Penelitian
2.Metodologi
I.
Deskripsi Bibliografis
Kegiatan
deskripsi bibliografis adalah kegiatan yang mencatat data-data dari suatu bahan
pustaka mulai dari judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, deskripsi fisik
hingga nomor standar bahan pustaka. Pencatatan disesuaikan dengan ISBD
(International Standard Bibliographic Description) dengan susunan entri-entri
katalog berdasarkan AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules ed. Rev. 2). Dekripsi
menurut International Standard Bibliographic Description (ISBD) membahas
karakteristik bibliografi berdasarkan ciri fisik bahan pustaka yang sedang
diolah, diantaranya adalah :
1. ISBD
(M) untuk bahan buku (Monograf)
2. ISBD
(S) untuk terbitan berseri (Serials)
3.
ISBD (CM) untuk bahan kartografis
(Cartographic Materials)
4. ISBD
(NBM) untuk bahan nonbuku (Non Book Material)
Menurut
ISBD tersebut bahan pustaka yang akan diolah disusun ke dalam daerah
(area), yang tiap daerah terdiri dari beberapa unsur. Daerah-daerah dan
unsur-unsur dipisahkan oleh tanda baca. Setiap daerah, kecuali pada
daerah pertama, di awali dengan titik, spasi, garis, spasi “. — “
Daerah
atau area tersebut yang sering digunakan terdiri dari :
1) Daerah
judul dan pernyataan tanggung jawab terdiri dari :
a)
Judul dideskripsikan sesuai dengan
data yang tertera pada halaman judul. Judul harus ditulis apa adanya dan dapat
dibedakan, seperti : judul sebenarnya; judul paralel, yaitu judul
sebenarnya dalam bahasa lain dan; judul lain atau anak judul, yaitu judul
tambahan atau keterangan lebih lengkap dari judul.
b)
Pernyataan tanggung jawab. Pernyataan tanggung
jawab, penentuan penanggung jawab karya atau tulisan misalnya : Pengantar
matematika / oleh Andi Hakim Nasution. Karya atau tulisan itu merupakan karya
pengarang Andi Hakim Nasution.
2)
Daerah edisi
Daerah edisi memberikan pernyataan
tentang edisi, misalnya edisi pertama, edisi kedua, edisi revisi dan
sebagainya, pengolahannya sebagai berikut :
1. First
edition, harus ditulis 1sted.
2. Second
edition, harus ditulis 2nded.
3. Third
edition, harus ditulis 3rded.
4. Four
edition, harus ditulis 4thed. Untuk edisi lebih dari 3
ditambah “th”
5. Edisi
pertama, ditulis Ed. 1
Daerah ini juga dapat dicantumkan cetakan
dokumen tersebut misalnya, Ed.1., cet. 2
3)
Daerah tempat terbit,
penerbit, dan tahun terbit
Daerah penerbitan (Impresum) menunjukkan dimana dokumen itu
diterbitkan, siapa yang menerbitkan, dan tahun berapa dokumen itu diterbitkan,
sebagai contoh : Bogor : IPB Press, 2006
Jakarta : Gramedia, 2005
Bandung : Alummni, 2006
Nama
perusahaan seperti (PT, CV, CO.FA) tidak dicantumkan kecuali khusus press untuk
perguruan tinggi ditulis apa adanya. Jika tempat terbit, penerbit, dan
tahun terbit tidak ditemukan dalam dokumen, maka gunakan istilah [s.l.]
singkatan dari sine loco, untuk tempat terbit yang tidak diketahui ;
[s.n.] singkatan dari sine nominee, untuk nama penerbit yang tidak
diketahui ; [s.a.] singkatan dari sine anno untuk tahun terbit yang
tidak diketahui, dapat juga digunakan :
[2000?] —– Tahun terbit ragu-ragu apakah 2000
[200-] —— Tahun terbit antara 2000-2010
[200-?] —– Tahun terbit ragu-ragu 2000-2010
4)
Daerah deskripsi fisik
Daerah
deskripsi fisik sering disebut kolasi, daerah ini berisi data-data fisik
sebuah dokumen seperti : jumlah halaman angka romawi dan jumlah halaman angka arab,
ada gambar atau foto/grafik serta ukuran atau tinggi serta ditambah bahan
penyerta dokumen.
Contoh penulisan : xx, 234 hlm. : il. 30 cm. + CD
(lampiran)
5)
Daerah seri
Judul
seri ditulis sesuai dengan apa yang tercantum di dalam sumber informasi
utama. Bila terdapat nomor seri sertakan nomor seri tersebut dengan
menggunakan tanda titik koma (;). Contoh : 14 hlm.:il.; 21 cm.- (seri
fauna ; no.3)
6)
Daerah catatan
Daerah
catatan adalah untuk mencatat informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pemakai dan petugas perpustakaan dan tidak dapat dimasukkan 1 – 5.
7)
Daerah ISBN
Daerah
ISBN (International Standard Book Number) merupakan suatu nomor atau kode
khusus atau identitas suatu buku yang bersifat International. Contoh penulisan
ISBN 979-345-217-3
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan
atau sumber – sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang
di kelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang
bersangkutan. Koleksi yang ada dalam suatu perpustakaan hrndaknya relevan
dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir, agar tidak
mengecewakan masyarakat yang dilayani.Koleksi perpustakaan berasal dari
berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar menukar, titipan, dan pembelian.
Klasifikasi
mempunyai beberapa jenis yaitu koleksi buku, koleksi bukan buku, dan koleksi
bahan pandang dengar.Katalogisasi juga mempunyai beberapa jenis yaitu catalog
buku, catalog kertas, katalok kartu dan catalog computer.
Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah
penting sekali, sebab katalog itu berfungsi sebagai alat menginformasikan buku
apa saja yang tedapat di perpustakaan sekolah. Dengan membaca catalog
murid-murid dapat mengetahui apakah buku-buku yang sedang diperlukan terdapat
atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan melihat katalog murid tersebut dapat
mengetahui apakah buku yang sedang dicarinya tersebut tersedia atau tidak di
perpustakaan sekolah. Dengan adanya catalog guru pustakawan dapat dengan mudah
mengetahui buku-buku yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki
B.
Saran
Berdasarkan
pernyataan diatas, ada beberapa saran yang kami ajukan kepada beberapa pihak
yaitu:
1. Pihak
Pegawai perpustakaan, melalui makalah ini diharapkan karyawan dalam
perpustakaan supaya lebih mendalami ilmu mengenai katalogisasi dan koleksi
dalam sebuah perpustakaan
2.
Pihak umum, setelah
membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengambil hal-hal yang penting
dari makalah yang penulis buat.