Rabu, 11 Juni 2014

Koleksi dan Katalogisasi Perpustakaan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Koleksi perpustakaan yaitu sejumlah sumber-sumber informasi, alat-alat, dan juga buku-buku yang bermanfaat yang berada dalam usatu perpustakaan.koleksi yang ada dalam suatu perpustakaan hrndaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani. Koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar menukar, titipan, dan pembelian
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah penting sekali, sebab katalog itu berfungsi sebagai alat menginformasikan buku apa saja yang tedapat di perpustakaan sekolah. Dengan membaca catalog murid-murid dapat mengetahui apakah buku-buku yang sedang diperlukan terdapat atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan melihat katalog murid tersebut dapat mengetahui apakah buku yang sedang dicarinya tersebut tersedia atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan adanya catalog guru pustakawan dapat dengan mudah mengetahui buku-buku yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki sehingga memudahkan guru pustakawan di dalam menentukan buku-buku yang harus diusahakan.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami membahas sebuah topik yang berjudul “Koleksi dan Katalogisasi Perpustakaan”.
B.     Identifikasi masalah
Dalam makalah ini penulis akan menjabarkan pembahasan sebagai berikut:
1.      Pengertian Koleksi dan Katalogisasi perpustakaan
2.      Macam-macam Koleksi Perpustakaan
3.      Hal yang dipertimbangkan dalam Pengadaan Koleksi
4.      Kebijakan dalam Perpustakaan
5.      Jumlah Koleksi
6.      Sumber koleksi
7.      Fungsi Katalog
8.      Jenis-jenis Katalog
9.      Pembuatan Katalog

















BAB II
PEMBAHASAN
     I.              Koleksi Perpustakaan
A.    Pengertian Koleksi Perpustakaan
Koleksi  perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber – sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang di kelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan. Secara keseluruhan isinya mengandung bahan – bahan yang semuanya dapat menunjang program kegiatan yang di selenggarakan oleh sekolah, baik program bersifat kurikuler maupun yang ekstra kurikuler.
B.     Macam – macam  koleksi perpustakaan sekolah
Secara fisik, jenis koleksi yang di perlukan untuk suatu perpustakaan sekolah bias a di kelompokkan ke dalam katagori buku dan bukan buku. Yang pertama meliputi segala jenis buku dan yang terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam katagori buku.
1.       Koleksi buku
Buku di sini bermacam – macam jenisnya.Biasanya buku yang bermateri fiksi maupun buku yang bersifat non fiksi.
a.     Buku buku nonfiksi
Buku nonfiksi adalah bahwa mereka di tulis brdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar kita. Sifat alam, kondisi alam, kondisi social, dan budaya masyarakat pada umumnya, dan masyarakat tertentu, perjalanan seseorang, sejarah dan lain – lain. Yang jelas buku – buku ini di susun atas dasar hasil pengamatan dan bahkan hasil penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran fakta yang di tulisnya. Buku – buku nonfiksi ini banyak sekali jenisnya baik di lihat dari segi bentuk penyajiannya maupun pola isinya, berikut contoh – contohnya:
1)      Buku teks atau buku pelajaran.
Buku teks adalah suatu buku tentang suatu bidang ilmu tertentu  yang di tulis berdasarkan sistematika dan organisasi tertentu sehingga memudahkan proses  pembelajarannya baik oleh guru maupun murid. Di lingkungan sekolah, buku tesk ini di kenal dengan nama buku pelajaran, karena ia di jadikan bahan dasar pengajaran. Buku teks adalah buku – buku standar pengajaran yang di terbitkan oleh Departemen pendidikan dan kebudayaan sebagai pedoman mengajar untuk guru dan sebagai buku – buku pelajaran bagi murid.
2)      Buku test pelengkap
Buku ini berfungsi sebagai penunjang pelajaran.Kehadiran buku – buku ini juga penting kedudukannya dalam membantu meningkatkan wawasan pembacanya.Buku ini banyak di gunakan dengan alasan pertama mereka secara relative mudah di dapat, yang kedua karena sistematika penyusunan buku teks pelengkap ini di sesuaikan dengan kebutuhan guru, mulai dari urutan penyajiannya, bentuk soal, dan latihan, sampai dengan contoh – contoh satuan pelajaranya.
3)      Buku penunjang
Contoh  buku – buku yang termasuk ke dalam katagori ini antara lain adalah pustaka alam, mamalia darat, dan teknik berternak ayam.
4)      Buku referens atau rujukan.
Buku referens atau rujukan adalah buku – buku yang memuat informasi secara kusus sehingga dapat menjawab atau menunjukan secara langsung bagi pembacanya.Biasanya buku ini tidak pinjamkan untuk di bawa keluar/ peluang.Berikut contoh – contoh buku yang tergolong ke dalam buku referensi.
a)      Kamus
Kamus adalah daftar alfabetis kata – kata yang di sertai dengan arti, lafal, contoh penggunanya dalam kalimat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan kata tadi.Kamus ini terdiri dari kamus umum dan kamus kusus.
b)      Ensiklopedia
Ensiklopedia sering di sebut orang dengan nama kamus besar ilmu pengetahuan manusia. Ensiklopedia adalah daftar istilah – istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan keterangan ringkas tentang arti istilah – istilah.Tujuan umum di terbitkanya ensiklopedia adalah untuk meringkas dan mengorganisasikan akumulasi ilmu pengetahuan, atau setidaknya sebagian darinya yang menarik pembaca. Contoh ensiklopedia antara lain adalah ensiklopedia America, ensiklopedia hukum social, ensiklopedia Indonesia.
c)      Buku tahunan
Buku tahunan adalah buku yang memuat peristiwa – peristiwa selama setahun terakhir.Pada umumnya buku tahunan ini berisi masalah statistic dan kejadian – kejadian penting selama setahun lewat.
d)     Buku pedoman atau petunjuk
Biasanya  buku ini berisi petunjuk praktis dalam melakukan sesuatu contohnya buku teknik berternak itik.
e)      Direktori
Buku ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat – alamat seseorang, nomor telepon, dan keterangan lain tentang seseorang atau suatu badan.
f)       Almanak
Almanak adalah suatu publikasi tertentu yang memuat bermacam keterangan antar lain data statistic, ramalan cuaca, dan berbagai peristiwa penting lainya di suatu saat saat dan tempat tertentu, termasuk informasi bidang ilmu pengetahuan dalam jangka waktu tertentu.
g)      Bibbiografi
Bibbiografi adalah daftar buku – buku yang ada di suatu tempat.Ia di susun berdasarkan urutan abjad nama pengarang, judul, subjek, atau keterangan lain tentang buku.
h)      Indeks
Indeks adalah daftar istilah yang di susun berdasarkan urutan abjad atau dengan susunan tertentu dan di sertai keterangan yang menunjukkan tempat.
i)        Abstrak
Abstrak adalah  uraikan yang di padatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah. Ia biasanya di kumpulkan  dalam satu jilid buku sehingga mudah pemanfaatannya.
j)        Atlas
Bentuknya seperti buku, berisi kumpulan peta dan keterangan lain yang ada hubungannya dengan peta tadi, misalnya peta  hasil tambang, peta politik.
k)      Dokumen pemerintah
Dokumen pemerintah adalah suatu penerbitan yang di cetak  atas biaya  dan tanggung jawab pemerintah.

b.         Buku – buku fiksi
                        Yang termasuk ke dalam kelompok buku – buku fiksi adalah buku – buku yang di tulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan.Ia di tulis atas dasar kehendak atau hayalan pengarangnya saja. Imajinasi pengarang dan juga termasuk kecendrungan perasaan  pada saat menulis sering tertuang dalam wujud tulisan pada buku yang di tulisnya. Buku – buku model ini biasanya dalam bentuk cerita, baik pendek maupun lengkap. Nama lain untuk buku – buku fiksi ini sering di kaitkan dengan novel, romans. Hanya yang terakhir ini lebih mendekati kepada karya sastra di lihat dari bobot tulisannya.
Contoh buku – buku yang termasuk fiksi yang banyak beredar di pasaran antara lain  adalah:
a)      Kabut sutra ungu karangan ike supomo
b)      Pelangi di atas  singosasi karangan s.h. mintaredja
c)      Sejuta surat cinta karangan freddi s.
d)     Malin kundang
e)      Sangkuriang dayang sumbi
f)       Purba sari  pumbararang
g)      Mundinglaya dikusumah

c.          Komik ( buku cerita bergambar)
Komik adalah buku yang banyak digemari oleh anak – anak. Ada pihak yang keberatan dengan adanya komik di sekolah hal ini dikarenakan  dapat mengganggu kosentrasi siswa. Namun ada juga yang berpendapat bahwa  komik bermanfaat bagi pengembangan konsep pemikiran akan membangun estetika, karakter, dan pembinaan minat baca.
2.                    Koleksi bahan bukan buku
a. Terbitan berkala
Terbitan berkala atau publikasi berkala biasanya memuat beberapa artikel atau tulisan dari beberapa pengarang serta berbagai berita dan keterangan lain yang di anggap penting, dengan kata terbit secara teratur dan dalam jangka waktu yang tidak di tentukan kapan terbit terakhirnya. Contoh yang tergolong ke dalam terbitan berkala antara lain adalah surat kabar, majalah, dan bulletin.
b.                        Pamphlet
Pamphlet adalah bahan cetakan yang terdiri dari beberapa lembar, namun tidak dijilid dan berisi  tentang berbagai masalah yang masih hangat atau mutakhir. Misalnya informasi terakhir tentang keunggulan produk obat tradisional tertentu, keistimewaan penggunaan computer merek tertentu dan masalah lain yang sejenis.
c. Brosur
Brosur adalah bentuk karya cetak yang biasanya memuat berita atau keterangan  lain yang perlu di ketahui oleh masyarakat mengenai keadaan atau kondisi orang atau badan yang menerbitkan selebaran.
d.                        Guntingan surat kabar
Guntingan suarat kabar ini sering juga di sebut kliping. Berita atau tulisan dan artikel tertentu dalam surat kabar dan majalah yang di anggap penting, perlu di gunting dan di tempelkan pada selembar kertas yang agak tebal. Ia di susun secara sistematis untuk memudahkan penggunanannya.
Di perpustakaan sekolah, manfaat guntingan surat kabar ini cukup besar, antara lain bagi mereka yang ingin membaca tentang suatu topic bagi pemerkayaan wawasanya, atau sekedar untuk perbandingan dengan informasi yang sudah di milikinya. Selain itu juga dapat melatih para murid untuk rajin mengumpulkan baragam informasi yang pada suatu saat bias di manfaatkan.
e. Gambar atau lukisan
Gambar atau lukisan adalah bentuk karya seni seseorang yang perlu di hargai keberadaanya.
f. Globe
Globe di kenal dengan bola dunia. Ini di gunakan untuk mengetahui berbagai tempat di bumi ini dalam bentuk mini serta perbandingannya dengan benda – benda lain di luar angkasa.
g.                        Koleksi bahan bukan buku lainnya
Surat – surat berharga, piagam penghargaan, pandel kenang – kenangan, plakat, dan sebagainya bias juga di simpan di perpustakaan.
h.                        Rekaman suara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.
i.  Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
j.        Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).
k.      Bahan Kartografi
Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
i.           Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a)            Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35 mm.
b)            Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.
c)            Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
j.           Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan sebagainya.
3.                  Koleksi bahan pandang dengar ( Audiovisual)
            Yang di maksud dengan bahan pandang dengar di sini adalah koleksi perpustakaan yang di buat atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas.Ia berasal dari bahan konvensional. Contohnya film suara, kaset video, tipe recorder, slide suara, dan sebagainya.          
C.    Hal yang Dipertimbangkan dalam Pengadaan Koleksi
Langkah pertam adalah mengidentifikasi koleksi apa yang akan dipilih yang akan di jadikan koleksi perpustakaan sekolah. Pemilihan perpustakaan sekolah bisa di lakukan langsung oleh petugas perpustakaan atau guru pustakawan, namun akan lebih baik supaya mempertimbangkan aspek kebutuhan murid dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Secara umum prinsip pemilihian koleksi untuk suatu perpustakaan sekolah adalah:
1.      Pemilihan koleksi perpustakaan  sekolah di sesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah.
2.      Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan sistem pendidikan secara nasional.
3.      Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan daerah tempat perpustakaan sekola tersebut berada.
4.      Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca siswa usia sekolah
5.       Pemilihan koleksi perpustakaan di sesuaikan dengan sistem perpustakaan nasional
6.      Pemilihan koleksi perpustakaan sekolah di sesuaikan dengan dana yang tersedia.

D.    JUMLAH KOLEKSI
Pada perpustakaan perbandingan antara buku fiksi dan non fiksi adalah 60:40 .sebagai gambaran umum yang di kemukakan oleh perpustakaan nasional (1992) adalah sebagai berikut:
1.      Koleksi dasar : di saran kan setiap perpustakaan sekolah memiliki koleksi dasar dengan perbandingan 10 judul buku untuk seorang murid. Koleksi ini di harapkan dapat di susun dalam waktu lima tahun.
2.       Koleksi tambahan : setelah tercapai jumlah koleksi dasar, untuk pemeliharaan selanjutnya dan untuk penggantian koleksi rutin, di perlukan penambahan sedikitnya sepuluh persen (10%) dari jumlah koleksi yang ada.
E.     Kebikakan (Policy) Dalam Perpustakaan
1.      Untuk pengadaan koleksi perpustakaan perlu ditetapkan kebijakan oleh kepala sekolah
2.      Perlu ditetapkan anggaran rutin dan  nonrutin perpustakaan untuk pengadaan koleksi
3.      Perlu dibuat perencanaan pengembangan fisik
4.      Perlunya kerjasama dengan pihak lain dengan dasar saling menguntungkan
5.      Kebijakan pengadaan koleksi didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut.
a.       Relevansi
Untuk pembelian dan penerimaan koleksi perpstakaan hendaknya selalu dikaitkan dengan tujuan sekolah yang bersangkutan
b.      Perundangan dan Peraturan Pemerintah
Pengelola perlu memperhatikan perundangan, peraturan, maupun kebijaksanaan pemerintah pusat maupun daerah tentang penerbitan dan perbukuan Indonesia

c.       Penulis
Penulis buku-buku sekolah biasanya adalah para guru. Jadi, buku-buku yang digunakan sering diganti karena ada pergantian kurikulum
d.      Penerbit
Penerbit merupakan badan usaha yang berorientasi pada idealisme dan bisnis. Oleh karena itu, penerbit berusaha menyebarkan dan mengembangkan cita-cita, paham, dan agama mereka
e.       Kualitas Materi
Perlu diperhatikan pula tentang fisik buku, seperti kualitas kertas, penjilidan, maupun tata letak/lay out.Dari sini dapat diketahui keaslian buku karena tidak sedikit buku yang dibajak, terutama buku-buku paket.

F.     Sumber Koleksi dan Sumber Dana Koleksi
Bahan pustaka yang diterima oleh perpustakaan madrasah/ sekolah, seperti buku, majalah, maupun bentuk lain dapat berasal dari sumber- sumber berikut.
1.      Hadiah
                           Bahan pustaka hadiah ini kadang- kadang tidak sesuai dengan tujuan dan misi suatu madrasah/ sekolah karena hadiah itu tergantung pada yang member dan mungkin sekali hadiah itu tidak sesuai dengan kebutuhan penerima hadiah.
2.      Sumbangan
Bahan pustaka yang berasal dari sumbangan pada umumnya sesuai atau mendekati kesesuaian dengan kebutuhan sekolah karena pihak madrasah/ sekolah lebih dulu mengajukan permohonan sumbangan dengan kriteria tertentu, baik lisan maupun tulisan.Permintaan sumbangan ini dapat di ajukan kepada :
a.       Lembaga, yayasan, penerbit, organisasi, maupun perpustakaan tertentu;
b.      Siswa yang akan lulus atau siswa tiap- tiap kelas pada perioda tertentu.
3.      Pembelian
Penambahan koleksi perpustakaan secara rutin mutlak diperlakukan.Untuk itu diperlakukan anggaran rutin yang jumlahnya antara 10-20% dari seluruh anggaran madrasah/ sekolah itu.Dana tersebut dapat dialokasikan ketika penyusunan rencana anggaran sekolah pada awal tahun / awal semester dan perlu dibicarakan dengan BP3/1KWAMM.
4.      Tukar – menukar
Kondisi yang tidak relevan dengan tujuan dan misi madrasah/ sekolah dapat ditukarkan dengan koleksi perpustakaan sekolah maupun lembaga lain yang lebih memerlukan.Dengan cara ini maka koleksi pustaka akan lebih tepat sasaran.
5.      Titipan
Para guru, tokoh masyarakat, atau orang tua siswa sering memiliki koleksi buku di rumah.Namun karena berbagai kesibukan, koleksi tersebut tidak sempat dibaca.Agar bermanfaat, sebagian koleksi itu dapat di titipkan ke perpustakaan sekolah. Buku- buku ini cukup di catat dan tidak perlu diproses lengkap seperti buku- buku lain karena suatu saat buku- buku tersebut dapat di minta kembali oleh pemiliknya .

  II.          Katalogisasi
A.    Pengertian Katalog dan Katalogisasi
Katolog adalah daftar koleksi perpustakaan. Katolog bisa disusun berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul, nama penerbit dan lain - lain tergantung pustakawan di sekolah masing-masing. Katalog merupakan kumpulan buku -buku yang sudah masuk kedalam perpustakaan. Katalog juga merupakan Presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.) koleksi perpustakaan yang merupakan wakilringkas bahan pustaka tersebut yang disusun secara sistematis.
Sedangkan katalog perpustakaan artinya adalah: daftar buku atau bahan lain yang terkumpul di suatu perpustakaan/suatu koleksi; daftar ini disusun menurut suatu susunan yang mudah dikenali berisi keterangan dari buku disajikan dalam bentuk tertentu, yang dikatakan dengan susunan yang mudah dikenal adalah menurut abjad, atau menurut imbol klasifikasi dari subjek buku. Sedangkan yang dimaksud dengan keterangan dari buku adalah judul, pengarang, editor, pelukis, penterjemah, keterangan cetakan, imprint, lokasi dan lain sebagainya.Keterangan dari buku ini harus diberikan dalam bentuk dan susunan menurut peraturan katalogisasi.
Katalogisasi atau pengatalogan juga merupakan proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Kegiatan Pengatalogan adalah proses pembuatan katalog, yang merupakan kegiatan merekam data bibliografi seperti pengarang, judul, tempat terbit, nama penerbit, jumlah halaman dan lain sebagainya. Untuk itu pengatalog perlu mengenali dengan baik bagian-bagian sebuah buku. Bagian-bagian buku terdiri dari : (1) kulit buku; (2) punggung buku; (3) halaman kosong; (4) halaman judul sungkat (half title); (5) judul seri; (6) halaman judul; (7) halaman balik judul (verso-recto); (8) halaman persembahan (dedication); (9) kata pengantar; (10) daftar isi; (11) pendahuluan; (12) naskah (teks); (13) indeks; (14) bibliografi; (15) glossary; (16) kolofon; (17) Nomor halaman yang terdiri dari angka Romawi kecil dan Angka Arab.
Jadi yang perlu dikatalog tidak hanya buku-buku saja, tetapi seluruh bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah, baik bahan-bahan pustaka yang berupa buku, maupun bahan-bahan yang bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan, klipping. Sedangkan keterangan-keterangan yang lengkap misalnya judul buku, nama pengarang, edisi atau jilid (apabila ada), kota terbit, penerbit, tahun terbit, dan sebagainya.
Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah penting sekali, sebab katalog itu berfungsi sebagai alat menginformasikan buku apa saja yang tedapat di perpustakaan sekolah. Dengan membaca catalog murid-murid dapat mengetahui apakah buku-buku yang sedang diperlukan terdapat atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan melihat katalog murid tersebut dapat mengetahui apakah buku yang sedang dicarinya tersebut tersedia atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan adanya catalog guru pustakawan dapat dengan mudah mengetahui buku-buku yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki sehingga memudahkan guru pustakawan di dalam menentukan buku-buku yang harus diusahakan.
B.     Fungsi Katalog 
Ada dua fungsi katalog secara umum, yang dalam hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Katalog berfungsi sebagai “an instrument of communication” (alat komunikasi) yang menginformasikan buku-buku perpustakaan sekolah. Oleh karena itu catalog itu merupakan alat komunikasi , sudah tentu catalog itu berisi bahan-bahan informasi yang akan diinformasikan, dalam hal ini berupa ciri-ciri buku misalnya judul buku, pengarang, edisi, kota terbit, penerbit, tahun tarbit, jumlah halaman, dan sebagainya.
2.      Katalog itu berfungsi sebagai wakil buku. Fungsi ini merupakan konsekuensi lanjut dari fungsi pertama, oleh karena catalog itu memberikan keterangan yang lengkap tentang ciri-ciri buku, dengan membaca catalog dapat secara langsung memperoleh gambaran mengenai bukunya.
Adapun fungsi lain catalog adalah sebagai berikut :
1.      Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan manggunakan symbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil.
2.      Mendaftar semua buku dan bahan lain dalam susunan alfabetis nama pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan ke dalam satu tempat khusus perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri yang diperlukan,
3.      Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya salah satu dari daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.
Katalog merupakan kunci untuk mengetahui isi koleksi dari perpustakaan itu sendiri, yaitu:
1)      Untuk memberi gambaran yang jelas kepada pemakai jasa perpustakaan tentang koleksi buku-buku yang terdapat dan dimiliki oleh suatu perpustakaan,
2)      Untuk menolong pemakai perpustakaan dalam mendapatkan buku yang diperlukan secara tepat dan cepat,
3)      Agar para pengguna perpustakaan mudah mendapatkan bahan pustaka yang diinginkannya
4)      Sebagai sarana pemilihan buku yang tepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
5)      Catalog berfungsi sebagai wakil buku yang memberikam keteerangan yang lengkap tentang ciri-ciri buku
6)      Catalog berfungsi sebagai “an instrument of communication “yang meninformasikan buku-buku perpustakaan .

C.    Jenis - jenis Katalog
Ada beberapa bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Katalog buku,
Katalog buku merupakan salah satu bentuk katalog tercetak yang berbentuk buku.Setiap lembarnya bisa berisi uraian beberapa judul buku. Pada katalog bentuk ini, setiap lembarnya telah tersedia kolom-kolom untuk ciri-ciri buku, seperti kolom judul, kolom pengarang, kolom kota terbit, kolom penerbit, kolom tahun terbit, dan sebagainya. Karena kolom-kolom setiap lembarnya telah tercetak maka katalog ini sering disebut dengan katalog tercetak. Pembuatan katalog buku ini hampir sama dengan daftar buku atau induk perpustakaan sekolah.
a.       Kelebihan dan kelemahan catalog buku
1)         Kelebihan
a)         Keuntungan dari katalog berbentuk buku adalah dapat dicetak sesuai dengan kebutuhan
b)         Dapat diletakkan pada berbagai tempat
c)         Mudah disebarluaskan ke perpustakaan lain. 
d)        Entri pada katalog berbentuk buku dapat ditemukan dengan cepat, mudah menyimpannya, mudah menanganinya, bentuknya ringkas dan rapi.
2)      Kelemahan
a)         cepat usang atau ketinggalan jaman.
b)         Biaya pembuatan berbentuk buku cenderung lebih mahal, karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah
c)         Katalog berbentuk buku cenderung ditinggalkan oleh perpustakaan dan beralih ke katalog kartu.
Adapun keuntungan lain dari katalok buku ini yaitu
a)      Biaya pembuatannya murah
a)       Mudah dicetak
b)      Mudah dikirim ke berbagai perpustakaan atau instansi lain
c)       Mudah dibawa kemana-mana
d)     Tidak memerlukan filling seperti kartu katalog
b.         Contoh Katalog Buku :
Keterangan :
a.       Nomor panggil (call number)
b.      Judul dan Pengarang
c.       Pernyataan Edisi
d.      Penerbit (Impresum)
e.       Deskripsi fisik (kolasi)
f.       Jejakan
2.      Katalog berkas( merupakan katalog kumpulan kertas)
Katalog berkas merupakan salah satu bentuk katalog yang bisa dibuat dari kertas manila atau kertas biasa.Katalog berkas ini terdiri dari beberapa lembar kertas biasa yang diikat menjadi satu secara longgar saja. Ukuran setiap lembar biasanya 20 x 10 cm. Setiap satu ikatnya biasa berisi 500 sampai dengan 650 lembar yang setiap lembarnya hanya berisi uraian satu buku. Adapun cara mengikatnya bisa dengan cara dijilid atau diikat dengan tali atau kawat seperti album.
3.      Katalog kartu,
Yaitu kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm kemudian kartu catalog dijajarkan dalam laci catalog. Bentuk katalog kartu masih banyak digunakan di perpustakaan hingga saat ini.  Keuntungan dari katalog kartu ialah bersifat praktis, sehingga setiap kali penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan menimbulkan masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada.
Penggunaan katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya terputusnya aliran listrik, dan kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan terbakar.  Kelemahannya ialah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pengguna sering harus antri menggunakannya jika berada pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan indeksnya. Katalog berbentuk kartu  telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut disimpan pada laci-laci katalog.
Katalog tersebut terbagi dengan berbagai susunan yang digolongkan dalam 3 bagian yaitu
a)            Katalog susunan menurut kamus.
Yaitu katalog yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pengarang, subjek dan judul dalam satu urutan secara alfabetis.
b)            Katalog terbagi atau susunan terpisah.
Yaitu katalog yang sebelumnya dibagi berdasarkan : Subjek, Pengarang, dan Judul.  Masing-masing kelompok kemudian disusun berdasarkan abjad (secara alfabetis).
c)            Katalog berkelas atau susunan menurut nomor klasifikasi yaitu katalog subjek yang disusun menurut suatu urutan nomor klasifikasi.
e)         Katalog komputer (opac)/katalog terbacakan komputer.
Katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan Online Public Access Catalogue (OPAC), yaitu bentuk katalog terbaru yang telah digunakan pada sejumlah perpustakaan tertentu. OPAC  menjadi pilihan bentuk katalog yang digunakan diberbagai perpustakaan.  Dari berbagai bentuk fisik katalog yang telah digunakan di perpustakaan, OPAC dianggap paling luwes (flexible) dan paling mutakhir (Taylor 1992).  Program aplikasi yang digunakan di perpustakaan, seperti CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynix, Tinlib, dan lain-lain.
Katalog OPAC mempunyai banyak keuntungan, diantaranya adalah :
a)      Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
b)      Penelusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling menunggu
c)      Penelusuran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya melalui judul, pengarang, subjek, tahun terbit, penerbit dan sebagainya, yaitu dengan memanfaatkan penelusuran Boolean logic.
d)     Rekaman bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas
e)      Penelusuran dilakukan dari beberapa tempat tanpa harus mengunjungi perpustakaan, yaitu dengan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Are Network).
D.    Jenis katalog berdasarkan bentuknya, seperti :
1.            Katalog Pengarang
Adalah semua nama pengarang buku, maka semua kartu catalog pengarang yang sudah terkumpul disusun menjadi abjad nama – nama pengarang masing - masing buku.Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pengarangnya. Atau ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja. Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog. Penulisan nama pengarang adalah dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama keluarga,
2.            Katalog Judul
                     Adalah catalog yang berbentuk kartu yang kata utamanya adalah judul
Buku. Kartu-kartu yang sudah terkumpul disusun menurut abjad judul masing- masing Buku.Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya. Atau ingin mengetahui judul buku tertentu yang sama telah dikarang oleh pengarang mana saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda.
3.            Katalog Subyek
Digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama, biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan pembuatan penelitian, makalah dsb. yang membahas suatu subyek tertentu. Melalui katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh berbagai pengarang dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahsan yang sama.
E.     Pembuatan Katalog
Tujuan utama katalog perpustakaan ialah membantu pengguna perpustakaan untuk memperoleh bahan pustaka seefisien mungkin. Dengan berkembangnya aplikasi teknologi informasi, penggunaan komputer kini mampu membuat katalog dan dapat dimutahirkan secara terus-menerus, serta mampu menyusun  katalog dari sejumlah data bibliografis. Untuk keperluan katalogisasi berbasis komputer, khususnya untuk pertukaran data bibliografis, kini telah berkembang.Kemajuan teknologi telah mengubah tujuan dan fungsi katalog menjadi lebih lengkap daripada sebelumnya.
Teknik pengetikan kartu katalog mengikuti pola-pola dan format yang telah ditetapkan.Sedangkan jumlah penggandaan kartu katalog tergantung keadaan buku dan kebijakan perpustakaan setempat, serta sistem katalog yang digunakan perpustakaan.Untuk sistem katalog berkelas, selain dibuatkan kartu tambahan untuk judul, subjek, pengarang lain, dibuatkan juga katalog yang disusun berdasarkan nomor klasifikasi, indeks subjek dan entri tambahan lainnya yang diperlukan, seperti selflist. Kartu tambahan selflist unsur-unsurnya hampir sama dengan kartu utama.
Untuk katalog dalam bentuk OPAC penggandaan katalog tidak perlu dilakukan. Pustakawan hanya memutuskan macam pendekatan yang akan dibuat. Pendekatan melalui komputer akan lebih banyak jika dibandingkan dengan katalog kartu. Untuk itu perlu ditentukan terlebih dahulu data bibliografi yang perlu diindeks sehingga pada waktu penelusuran semua kebutuhan pengguna bisa diketahui.
Katalog berbentuk kartu  telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut disimpan pada laci-laci katalog, katalog tersebut terbagi dengan berbagai susunan yang digolongkan dalam 3 bagian yaitu :
1.         Katalog susunan menurut kamus.
Yaitu katalog yang disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pengarang, subjek dan judul dalam satu urutan secara alfabetis.
2.         Katalog terbagi atau susunan terpisah.
Yaitu katalog yang sebelumnya dibagi berdasarkan : Subjek, Pengarang, dan Judul.  Masing-masing kelompok kemudian disusun berdasarkan abjad (secara alfabetis).
3.         Katalog berkelas atau susunan menurut nomor klasifikasi yaitu katalog subjek yang disusun menurut suatu urutan nomor klasifikasi
F.     Tata letak katalogisasi
Tempat penyimpanan kartu katalog adalah lemari katalog yang terbuat dari kayu dan besi.Lemari katalog merupakan lemari khusu, di dalamnya terdiri laci- laci kecil masing – masing di siapkan untuk menyimpan kartu – kartu katalog.Lemari katalog merupakan lemari khusu, di dalamnya terdiri dari laci – laci kecil masing – masing di siapkan untuk menyimpan kartu – kartu katalog. Agar kartu katalog tetap berada pada tempatnya, laci katalog di lengkapi dengan lidi besi/ kawat kecil yang di tusukan mulai dari bagian depan hingga belakang laci. Lidi besi tersebut antinya di maksudkan pada lubang yang ada pada kartu – kartu katalog.
Agar mudah mengambil atau memasukkan kartu – kartu katalog baru, lidi besi di pasang bersama alat yang membuat lidi besi mudah di buka dan di pasang kembali, lidi besi dapat diikat dengan murk e ujung bagian belakang laci.
Ukuran laci – laci katalog adalah sebagai berikut :
§  Tinggi laci             =          5 cm
§  Panjang laci           =          37,5 cm
§  Lebar laci              =          13 cm
Lubang untuk lidi besi            =          2 cm dari bagian bawah laci
G.    Cara penyusunan kartu catalog
Penyusunan kartu katalog, baik katalog pengarang, katalog judul, maupun katalog subjek pada laci katalog adalah berdasarkan alfabetis dari huruf – huruf nama pengarang, judul , dan subjek. Cara penyusunan kartu katalog ada dua macam, yaitu penyusunan berdasarkan huruf demi huruf dan penyusunan berdasarkan kata demi kata. Dalam penyusunan berdasarkan huruf  demi huruf, setiap huruf di perhitungkan dengan tidak  memperhatikan apakah huruf tersebut tergabung pada satu kata atau dua kata, misalnya contoh berikut ini :
Airmail
Air mancur
Andalas
Anda latah
Ande – ande lumut
Animism
April in Portugal
Ateng mata keranjang
At the end of the rainbow

Sedangkan penyusunan berdasarkan kata demi kata , di mulai dengan kata yang sama kemudian susunan berikutnya mengikuti kata berikutnya. Dalam penyusunan kata demi kata ini sangat memperhatikan adanya ruang antar kata dengan kata, misalnya seperti contoh berikut ini:
Air mancur
Airmail
Anda latah
Ande – ande lumut
Animism
April in Portugal
At the end of the rainbow
Ateng mata keranjang

Di Indonesia kebanyakan perpustakaan menganut system penyusunan berdasarkan kata demi kata. Namun demikian, mengenai system mana yang akan di pakai di serahkan sepenuhnya kepada para pengelola perpustakaan.

H.    Contoh catalog
1.      PENGARANG  1 (satu)
005.437.69
SYA                 Syahputra,Andry                                                                                                                                                         
                                  Panduan sistem operasi Microsoft Windows XP Professional / Andry                                   syaputra.--Yogyakarta : Andi,2002.
XVI + 160 hlm.; 14 x 21 cm.
ISBN : 979-533-793-9
I.JUDUL
                                   I.Windows XP( computer Program)

2.      Pengarang 2 ( dua )
03003965
WEJ                 Wejangan
                                Falsafah hidup bahagia : Jalan menuju Aktualisasi diri / Wejangan, Ageng
                        Suryomentaram.—Jakarta : Gramedia ,2002.
                                    Jil.1 ; 20 cm
                                    I.FILSAFAH                                          I.JUDUL
                                    II.Suryowentaram, Ageng

3. Pengarang 3 ( tiga )
003
Whi                  Whitten,Jeffery
                               Metode desain dan analisis system / Jeffrey L. Whitten,LonnieD.Bentley [dan] Kevis C.Dittman; diterjemahkan : Tim penerjemah Andi.—ed.1.—Yogyakarta :Andi , 2004.
                        Xxii,p.726 : ilust .; 21 cm.
                        ISBN : 979-731-439-1


4. UNDANG- UNDANG
343.045.98
IND                                          Indonesia, Undang-undang dan sebagai nya
Undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan .—Cet.1.—Jakarta : Pradnya Paramita,1995.
IX ; 211 hlm.;21 cm.
ISBN : 979-408-371-2
1.Pajak – Indonesia –Undang-undang dan Peraturan
2. Pajak dan perpajakan – undang-undang,peraturan,dsb
I. JUDUL

5. DEPARTEMEN
025-49
IND                              INDONESIA, Perpustakaan nasional RI
                                                Perpustakaan nasional : Katalog dalam terbitan (KDT )
Daftar tajuk nama badan koorporasi Indonesia / penyunting,kuswosejati,
                                    Dina Isyanti .—Ed.rev.—Jakarta:perpustakaan nasional RI,2002.
                                                VII,360 HLM.;30 CM.
                                               ISBN : 979-3856-40-8
                                    1.Tajuk nama badan koorporasi   1.perpustakaan nasional
                                    II.Kuswosedjati                                  III.Isyanti , Dina.

6. Laporan
373.09
LAP                                                     Laporan penelitian Pengembangan SMP terbuka , Departemen Pendidikan Kebudayaan.
L                                              Laporan penelitian pengembangan SMP terbuka Jakarta: [ s.n],1983.
                                                20 hlm ; 30 cm.

7. EDITOR
121.402
Ideas at work
Ideas at work/ editor A.Usmara.—cet.1.—Yogyakarta: Amara books,2003.
                                    X,p. 120;20 CM.
                                    ISBN : 979-96885-8-2
I           A.Usmara

8.Katalog buku berseri
158.12
Chi                              Chia,Mantak
                                            Fusi lima unsur : Meditasi dasar dan lanjutan untuk mengubah Emosi negatif / Mantak chia, maneewan Chia.—Jakarta : Pustaka Delaprasta,1997.
Xxvii, 190 hlm .:ilus.; 23cm.—( seri pengetahuan kimia dalam taoisme)
Judul asli : “ Foundation the five elements I
ISBN : 979-8965-11-5
                                                1.Meditassi                            I.J         II.Chia,Maneewan


9.Katalog Buku Kepala negara
320
Ind                               Indonesia , Presiden , 1945-1966 (Soekarno )
T                                               Tudjuh bahan pokok indotrinasi / soekarno.—Djakarta :
                                    Pertjetakan negara- Djakarta Departemen Penerangan , 1961.
126 hlm.; 22 cm

                                                I.HUKUM                                 I.J

10. PENERJEMAH
 

297-18Abd                            Abdul azis asy- asyanawi
K                                              Kisah-kisah Khulafaur Rasyidin / Abdul azis asy-syanawi;                                Penerjemah jujuk najibah Artadianingsih.—cet.1.—Yogyakarta:         Mitra pustaka,2003
                                      Xv,p. 120 : 18
judul asli: Khulafaur rasyidin lii athfal, Maktabain al –ImamKairo
ISBN : 979-355-801-2
                                    I.AGAMA ISLAM

11. Universitas
 

001.42
Sup                             Supranto. J.
A                                             Aplikasinya dalam pemasaran / J. Sipranto.—Ed.6.—Jakarta:
                                    Lembaga penerbit Fakultas ekonomi Universitas Indonesia,1997.
                                                Xi ; 335 hlm.; 21 cm
                                                ISBN : 979-8140-34-6
                                                1.Penelitian               2.Metodologi  

I.       Deskripsi Bibliografis
Kegiatan deskripsi bibliografis adalah kegiatan yang mencatat data-data dari suatu bahan pustaka mulai dari judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, deskripsi fisik hingga nomor standar bahan pustaka.  Pencatatan disesuaikan dengan ISBD (International Standard Bibliographic Description) dengan susunan entri-entri katalog berdasarkan AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules ed. Rev. 2). Dekripsi menurut International Standard Bibliographic Description (ISBD) membahas karakteristik bibliografi berdasarkan ciri fisik bahan pustaka yang sedang diolah, diantaranya adalah :
1.      ISBD (M) untuk bahan buku (Monograf)
2.      ISBD (S) untuk terbitan berseri (Serials)
3.      ISBD (CM) untuk bahan kartografis (Cartographic Materials)
4.      ISBD (NBM) untuk bahan nonbuku (Non Book Material)
Menurut ISBD tersebut bahan pustaka yang akan diolah disusun ke dalam  daerah (area), yang tiap daerah terdiri dari beberapa unsur.  Daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan oleh tanda baca.  Setiap daerah, kecuali pada daerah pertama, di awali dengan titik, spasi, garis, spasi “. — “
Daerah atau area tersebut yang sering digunakan  terdiri dari :
1)      Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab terdiri dari :
a)      Judul dideskripsikan sesuai dengan data yang tertera pada halaman judul. Judul harus ditulis apa adanya dan dapat dibedakan, seperti :  judul sebenarnya; judul paralel, yaitu judul sebenarnya dalam bahasa lain dan; judul lain atau anak judul, yaitu judul tambahan atau keterangan lebih lengkap dari judul.
b)      Pernyataan tanggung jawab. Pernyataan tanggung jawab, penentuan penanggung jawab karya atau tulisan misalnya : Pengantar matematika / oleh Andi Hakim Nasution. Karya atau tulisan itu merupakan karya pengarang Andi Hakim Nasution.
2)         Daerah edisi
Daerah edisi memberikan pernyataan tentang edisi, misalnya edisi pertama, edisi kedua, edisi revisi dan sebagainya, pengolahannya sebagai berikut :
1.      First edition, harus ditulis 1sted.
2.      Second edition, harus ditulis 2nded.
3.      Third edition, harus ditulis 3rded.
4.      Four edition, harus ditulis 4thed.  Untuk edisi lebih dari 3 ditambah “th
5.      Edisi pertama, ditulis Ed. 1
 Daerah ini juga dapat dicantumkan cetakan dokumen tersebut misalnya, Ed.1., cet. 2
3)         Daerah tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit
Daerah penerbitan (Impresum) menunjukkan dimana dokumen itu diterbitkan, siapa yang menerbitkan, dan tahun berapa dokumen itu diterbitkan, sebagai contoh : Bogor : IPB Press, 2006
Jakarta : Gramedia, 2005
Bandung : Alummni, 2006
Nama perusahaan seperti (PT, CV, CO.FA) tidak dicantumkan kecuali khusus press untuk perguruan tinggi ditulis apa adanya.  Jika tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit tidak ditemukan dalam dokumen, maka gunakan istilah [s.l.] singkatan dari sine loco, untuk tempat terbit yang tidak diketahui ; [s.n.] singkatan dari sine nominee, untuk nama penerbit yang tidak diketahui ; [s.a.] singkatan dari sine anno untuk tahun terbit yang tidak diketahui, dapat juga digunakan :
[2000?] —– Tahun terbit ragu-ragu apakah 2000
[200-] ——   Tahun terbit antara 2000-2010
[200-?] —–  Tahun terbit ragu-ragu 2000-2010
4)         Daerah deskripsi fisik
Daerah deskripsi fisik sering disebut  kolasi, daerah ini berisi data-data fisik sebuah dokumen seperti : jumlah halaman angka romawi dan jumlah halaman angka arab, ada gambar atau foto/grafik serta ukuran atau tinggi serta ditambah bahan penyerta dokumen.
Contoh penulisan : xx, 234 hlm. : il. 30 cm. + CD (lampiran)
5)         Daerah seri
Judul seri ditulis sesuai dengan apa yang tercantum di dalam sumber informasi utama.  Bila terdapat nomor seri sertakan nomor seri tersebut dengan menggunakan tanda titik koma (;).  Contoh : 14 hlm.:il.; 21 cm.- (seri fauna ; no.3)
6)         Daerah catatan
Daerah catatan adalah untuk mencatat informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pemakai dan petugas perpustakaan dan tidak dapat dimasukkan 1 – 5.
7)            Daerah ISBN
Daerah ISBN (International Standard Book Number)  merupakan suatu nomor atau kode khusus atau identitas suatu buku yang bersifat International. Contoh penulisan ISBN 979-345-217-3











BAB III
PENUTUP
A.          Kesimpulan
Koleksi  perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber – sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang di kelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan. Koleksi yang ada dalam suatu perpustakaan hrndaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani.Koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar menukar, titipan, dan pembelian.
Klasifikasi mempunyai beberapa jenis yaitu koleksi buku, koleksi bukan buku, dan koleksi bahan pandang dengar.Katalogisasi juga mempunyai beberapa jenis yaitu catalog buku, catalog kertas, katalok kartu dan catalog computer.
Mengkatalog buku-buku perpustakaan sekolah penting sekali, sebab katalog itu berfungsi sebagai alat menginformasikan buku apa saja yang tedapat di perpustakaan sekolah. Dengan membaca catalog murid-murid dapat mengetahui apakah buku-buku yang sedang diperlukan terdapat atau tidak di perpustakaan sekolah.Dengan melihat katalog murid tersebut dapat mengetahui apakah buku yang sedang dicarinya tersebut tersedia atau tidak di perpustakaan sekolah. Dengan adanya catalog guru pustakawan dapat dengan mudah mengetahui buku-buku yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki
B.     Saran
Berdasarkan pernyataan diatas, ada beberapa saran yang kami ajukan kepada beberapa pihak yaitu:
1.      Pihak Pegawai perpustakaan, melalui makalah ini diharapkan karyawan dalam perpustakaan supaya lebih mendalami ilmu mengenai katalogisasi dan koleksi dalam sebuah perpustakaan
2.      Pihak umum, setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengambil hal-hal yang penting dari makalah yang penulis  buat.